Ilmuwan Teliti Metode Baru untuk Sembuhkan Penyakit Autoimun

Ashanty.
Sumber :
  • Instagram/ashanty_ash

VIVA – Meski sempat terkejut dengan diagnosis penyakit autoimon yang dideritanya, Ashanty perlahan-lahan mulai menerima kondisi yang dialaminya. Ia mengaku telah siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat penyakit tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan CumiCumi, Ashanty mengungkapkan bahwa dia sudah mulai membuat tabungan untuk di akhirat mulai saat ini.

“Aku insya Allah sudah mulai menabung (untuk) di akhirat. Ada banyaklah tabungan buat di akhirat mulai sekarang,” kata Ashanty.

Dalam tayangan tersebut, Ashanty mengaku tidak takut akan meninggal karena penyakit autoimun tersebut. Yang ditakutkan oleh istri Anang Hermansyah adalah anak-anaknya yang masih kecil.

Lalu adakah harapan penyakit autoimun tersebut akan sembuh?

Seperti dilansir dari Medical News Today, para ilmuwan baru-baru ini telah melakukan penelitian dengan tujuan menyusun strategi inovatif untuk mengobati kondisi tersebut. Penelitian itu mengeksplorasi metode baru yang menjanjikan dalam pengobatan kondisi autoimun.

Seperti diketahui, perawatan untuk kondisi autoimun saat ini bergantung pada upaya menetralkan sel-sel kekebalan yang secara keliru justru menargetkan dan menyerang jaringan sehat tubuh. Namun, kelemahan utama dari terapi yang dilakukan mereka akhirnya tidak hanya menonaktifkan sel-sel kekebalan spesifik yang menyebabkan kerusakan, tetapi juga sel-sel kekebalan lain yang berfungsi secara normal.

Ini membuat tubuh terpapar semua jenis penyakit dan infeksi lainnya. Sekarang, tim peneliti dari University of Utah Health di Salt Lake City telah mulai melihat cara untuk menonaktifkan sebagian sel-sel kekebalan tertentu yang menyebabkan masalah dalam kondisi autoimun. Di samping juga menjaga integritas sel-sel kekebalan yang sehat, sehingga mereka dapat bisa terus bekerja.

Penelitian baru - yang dilakukan pada tikus - berfokus pada sel protein kematian sel (PD-1) terprogram. PD-1 adalah jenis protein pada permukaan sel-sel tertentu, dan itu memainkan peran kunci dalam mengatur respons imun. Temuan penelitian, yang diterbitkan di jurnal Nature Biomedical Engineering menunjukkan bahwa strategi baru mungkin menjadi pendekatan yang lebih konstruktif untuk mengatasi kondisi autoimun.

"Kami benar-benar mengambil pengobatan untuk penyakit autoimun ke arah yang baru. Ini adalah pertama kalinya seseorang melihat sel (PD-1) sebagai target mengembangkan terapi untuk penyakit autoimun," kata penulis studi Mingnan Chen, Ph.D.

Sementara meski para ilmuwan sangat antusias dengan pendekatan ini, namun mereka mengingatkan bahwa molekul yang mereka kembangkan sejauh ini hanya bisa diterapkan pada tikus.

Untuk membuat pengobatan bagi manusia, perlu menemukan antibodi antimanusia PD-1, seperti antibodi antitikus PD-1. Meski begitu, dia berharap, itu adalah metode yang bisa dicapai untuk meningkatkan harapan hidup bagi orang dengan autoimun.

"Jika kita dapat menghasilkan versi terapi manusia, saya pikir kita bisa membuat dampak besar dalam mengobati penyakit autoimun," ujat Chen.