Narkoba Rentan jadi Pelarian Pasangan yang Selalu Bertengkar

Ilustrasi pasangan bertengkar.
Sumber :
  • Pexels

VIVA- Tidak mampu menjaga hubungan baik dengan pasangan, nyatanya tidak hanya menjadi faktor keretakan hingga perpisahan dalam suatu hubungan, tapi bisa juga menjadi faktor pemicu penyalahgunaan narkotika.

Salah seorang pakar narkotika, dr. Aisah Dahlan mengatakan, umumnya para pemakai narkoba memilih untuk menggunakan barang haram itu karena stres akan masalah yang dihadapi. Salah satunya akibat bertengkar dengan pasangan.

"Banyak pemakai narkoba sengaja menggunakan barang itu untuk menghilangkan stres. Padahal, itu salah besar, karena yang harus diketahui, mengonsumsi barang itu malah menambah stres lantaran, efek sangat kuat yang diberikan kalau dikonsumsi terus menerus," katanya saat memberikan penyuluhan bahaya narkotika kepada para jajaran pekerja PT Garuda Indonesia di Garuda Auditorium, Tangerang, Rabu, 23 Oktober 2019.

Menurutnya, 50 persen orang memilih menggunakan narkotika untuk menghilangkan stres, akibat bertengkar dengan pasangan hanya karena komunikasi yang tidak terjalin dengan baik.

Padahal, dengan saling memahami dan mampu berkomunikasi yang baik terhadap pasangan, tentunya bisa menjadi pencegah pertengkaran hingga mencegah penggunaan narkotika.

"Di sini yang harus kita ketahui adalah, bagaimana menjalin komunikasi yang baik dan memahami karakter pasangan, dan tidak saling memaksa dalam berkomunikasi. Karena sejujurnya, harus diketahui pula, setiap orang mempunyai keterbatasan kata atau komunikasi," ujarnya.

Dijelaskannya, keterbatasan komunikasi yakni dalam penggunaan kata ketika berkomunikasi melalui otak kanan dan kiri pada pria serta wanita sangatlah beda. Pria hanya berkomunikasi menggunakan otak kiri dan menggunakan total 21 ribu kata yang terbagi atas tiga tipe, untuk pria biasa akan mengeluarkan 7 ribu kata, pendiam 5 ribu kata dan banyak bicara 9 ribu kata.

Sedangkan, untuk wanita dalam berkomunikasi menggunakan otak kanan dan kiri dengan total penggunaan 60 ribu kata yang terbagi atas tiga tipe, yakni wanita biasa 20 ribu kata, pendiam 16 ribu dan banyak bicara 24 ribu.

"Dalam melihat tipe-tipe yang ada, di sini pasangan pun harus saling memaklumi, jangan memaksakan pasangan memberikan tanggapan yang lebih dan bahkan, memicu pertengkaran," ungkapnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Ari Askhara juga berharap, para keluarga dari jajaran Garuda Indonesia, bisa saling mendukung pasangan dalam setiap kegiatannya yang positif, serta menjaga komunikasi.

"Dukungan keluarga dalam upaya pencegahan penyebaran narkoba tersebut tentunya memiliki peran penting mengingat, keluarga merupakan lini terdepan dalam aktivitas keseharian karyawan kita dan dengan edukasi yang komprehensif, serta pemahaman yang baik melalui seminar ini tentunya akan semakin mengoptimalkan komitmen perusahaan dalam memberantas dan penanggulangan pencegahan narkoba," ungkapnya.