Gula Darah Normal, Bolehkah Penderita Diabetes Berhenti Minum Obat?

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA –  Diabetes hingga kini masih menjadi salah satu penyakit kronis yang umum diderita di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah 10,7 juta.

Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2045 menjadi 16,6 juta penyandang. Namun 1 dari 2 penyandang diabetes tidak menyadari kondisinya, sebagian dari mereka juga seringkali tidak patuh untuk mengonumsi obat. Ini salah satunya lantaran mereka sudah merasa gula darahnya lebih baik. Sehingga mereka menghentikan pengobatannya.

Padahal, dalam keterangan persnya yang diterima VIVA, Senin, 12 November 2019 Ketua Pesatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE, mengatakan bahwa penderita diabetes wajib menggunakan obat seumur hidup.

"Orang-orang diabetes harus minum obat terus supaya kadar insulin tetap terkendali. Konsumsi obat tersebut diharapkan agar kadar gula darah dalam tubuhnya seperti orang normal,"kata dia.

Selain merasa sudah lebih baik, Mardi mengatakan bahwa banyak orang tidak patuh mengonsumsi obat karena d lupa dan juga masalah ekonomi. Padahal, target dari pengobatan diabetes, lanjut Mardi ialah agar diabetes tersebut tidak menyebabkan komplikasi pada penyakit lainnya dan mempengaruhi kualitas hidup.

"Selain rutin mengonsumsi obat, aktivitas fisik, konsumsi makanan sesuai kebutuhan, berat badan ideal adalah hal yang direkomendasikan untuk pencegahan timbulnya diabetes tipe 2 dan untuk orang diabetes hal tersebut merupakan usaha baik disamping pengobatan untuk menjaga agar kadar gula darah tetap terkendali normal," ungkap Mardi

Salah satu aktivitas fisik adalah olahraga jalan, naik tangga, senam dan lainnya. Sementara itu, Medical Affairs Director MSD Indonesia, dr Suria Nataatmadja, mengatakan bahwa pihaknya juga terus mendorong peran keluarga untuk mengajak masyarakat keluarga di Indonesia untuk mengetahui risiko diabetes dan meningkatkan kesadaran dari pengaruh diabetes

"Kami ingin mendorong peran aktif keluarga dalam penanganan, pencegahan, dan edukasi mengenai diabetes," kata Suria.