Manfaat Pil KB, Cegah Anemia hingga Kanker Ovarium

Ilustrasi Pil KB
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Banyak perempuan yang hingga saat ini belum tahu cara memilih metode kontrasepsi yang cocok bagi dirinya. Tak hanya itu, enggan menggunakan kontrasepsi juga dipicu banyak faktor misalnya soal mitos yang beredar, bingung menentukan jenis kontrasepsi yang tepat, maupun tidak tahu bagaimana cara menggunakannya dan kapan memulainya.

Selain itu, banyak wanita ragu menggunakan kontasepsi dikarenakan harus terlebih dahulu diizinkan oleh pasangannya. Memang selayaknya kontrasepsi adalah keputusan bersama dengan suami namun perempuan memiliki hak untuk menentukan ataupun mengontrol kehamilan yang akan dijalaninya.

Kontrasepsi terdiri dari berbagai jenis, tapi salah satu yang bisa memberikan manfaat kesehatan dan kecantikan bagi seorang Ibu adalah Pil KB. Pil KB menjadi salah satu metode perencanaan keluarga yang favorit bagi banyak perempuan di Indonesia. Lebih dari 24 persen perempuan Indonesia memilih Pil KB untuk menjaga jarak atau menunda kehamilan mereka. 

"Pil KB Efektif untuk menunda kehamilan apabila diminum secara teratur setiap hari, pada jam yang sama, dengan tingkat efektivitas 99 persen. Juga mengkonsumsi pil kb membantu mengurangi jumlah darah haid sehingga mengurangi resiko anemia," ujar spesialis kandungan, dr. Matthew Simangunsong, Sp.OG, dalam siaran pers DKT Indonesia, Jumat 6 Desember 2019.

Selain sebagai kontrasepsi, kandungan zat besi pada pil plasebonya mampu mengatasi gejala anemia pada saat menstruasi. Khusus untuk ibu yang sedang menyusui, beberapa merk pil KB memiliki kandungan yang tidak mengganggu kualitas ataupun produksi ASI.

Dituturkannya lagi, pil KB bermanfaat untuk menyeimbangkan hormon, sehingga membantu menstruasi menjadi teratur. Bahkan mengurangi risiko kanker ovarium, di mana sebuah riset terbaru yang dilakukan dengan melakukan kroscek data kesehatan terhadap 1,9 juta perempuan berumur 19 hingga 49 tahun, menemukan bahwa penggunaan Pil KB kombinasi yang memiliki kandungan hormon estrogen dan progesteron dapat mengurangi risiko kanker ovarium sebesar 21 persen.
 
"Namun, pemilihan kontrasepsi sebaiknya tak lepas dari saran dokter maupun bidan untuk memastikan agar sesuai dengan tubuh atau kondisi kesehatan masing-masing," ungkap Brand Manager Andalan Kontrasepsi, Melati Gultom