Kena Penyakit Langka, Ujung Penis Pria Ini Terpaksa Diamputasi

Ilustrasi pria/laki-laki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Banyak orang tentu sudah tidak asing dengan sunat atau sirkumsisi. Metode ini dilakukan dengan memotong bagian kulup pada penis. Islam sendiri mewajibkan laki-laki untuk melakukan sunat. Di samping itu, sunat juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Tapi bagaimana, jika yang dipotong justru bagian ujung dari batang penis itu sendiri. Hal tersebut yang terjadi pada seorang pria berusia 43 tahun yang mengunjungi Flinders Medical Centre di Australia Selatan untuk penunjukan dialisis rutin.

Dokter memutuskan harus mengamputasi ujung penisnya, Kasus yang diterbitkan dalam jurnal BMJ, dokter menemukan gangren di ujung penisnya. Menurut laporan itu, daging pria itu mulai memutih dengan bintik-bintik hitam.

Ini membuat ahli bedah tidak punya pilihan selain memotong jaringan yang mati untuk mencegah gangren menyebar. Pria itu, yang tetap anonim, didiagnosis menderita caliphylaxis penis, dan dikatakan beruntung selamat dari kondisi tersebut, mengingat kelainan itu membunuh sekitar enam dari 10 pasien. Dia mengembangkan kondisi tersebut karena kondisi medisnya yang mendasarinya, yang meliputi obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal tahap akhir.

"Mayoritas pasien yang mengalami penis caliphylaxis berkembang menjadi gangren dan sepsis," tulis para dokter dalam laporan itu, menambahkan bahwa itu sangat jarang dan pertama kali dicatat pada tahun 1997.
 
Unit bedah plastik dan rekonstruksi harus turun tangan untuk rekonstruksi ujung penis pria itu, termasuk "dua cangkok kulit menggunakan kulit khitan".  Lukanya benar-benar sembuh dua bulan setelah operasi terakhir.

Namun, laporan itu lebih lanjut menyebutkan bahwa calciphylaxis terus berkembang di dalam tubuhnya, yang berarti bahwa ia harus membuang sebagian usus besarnya setahun kemudian, tetapi, terlepas dari diagnosis, pembedahan dan pemulihan yang suram, lelaki itu “tetap hidup” .