Ibu, Ini Faktor yang Bisa Pengaruhi Bayi Lahir Prematur

Ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. Kelahiran prematur diidentifikasi sebagai penyumbang terbesar angka kematian bayi.

Lalu apa yang membuat bayi terlahir prematur? Dr. dr, Rinawati, Sp.A (K) dalam talkshow Perawatan Bayi Prematur di Istora Senayan menjelaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. 

Pertama, hal ini bisa terjadi karena sang ibu menderita beberapa penyakit, seperti diabetes, hipertensi, dan gigi karies. 

"Bisa juga karena selama mengandung ibu kurang gizi, saat hamil gizi harus cukup makan daging secukupnya, cukup makan sayuran dan buah jangan karbo semua," katanya, Sabtu, 21 Desember 2019. 

Dia melanjutkan, bayi terlahir prematur juga bisa terjadi karena faktor dari bayinya sendiri. Seperti contoh sang bayi menderita kelainan atau penyakit tertentu yang menyebabkan sang bayi harus terlahir prematur dan kecil. 

Terakhir, faktor yang bisa menyebabkan bayi terlahir prematur karena adanya plasenta dan tali pusar yang kurang baik sehingga makanan dari ibu tidak bisa mengalir ke bayi.

"Ada juga bayi dan ibu sehat tapi plasenta dan tali pusar kurang baik, sehingga makanan dari ibu tidak bisa mengalir ke bayi, akhirnya bayi tidak bisa tumbuh dan terpaksa dilahirkan," jelas dia.

Maka dari itu dia menekankan, untuk mencegah terjadi bayi yang lahir prematur harus menjaga asupan gizi makanan yang dikonsumsi selama kehamilan. Dengan demikian sang ibu bisa mencegah bayi terlahir prematur.

Rina juga menambahkan jika pada kehamilan berikutnya, sang ibu juga bisa kembali mengalami kelahiran prematur, jika sang ibu tetap tidak mau memerhatikan asupan gizi selama kehamilan.

"Ibu harus sehat enggak boleh makan ketoprak, bakso, cilok tapi makan hamil harus bergizi penuhi protein hewani seperti daging merah tapi jangan berlebihan dan harus dalam keadaan matang," jelas Rina.