Puasa Intermiten, Metode Diet Populer untuk Turunkan Berat Badan

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pexels/rawpixel.com

VIVA – Memiliki bentuk tubuh ideal tentu diinginkan oleh semua orang. Selain menunjang dari segi estetika, memiliki berat badan ideal juga baik dari sisi kesehatan. Karenanya, enggak heran kalau banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan berat badan yang diimpikan.

Tapi sayangnya, mendapatkan berat badan ideal tak semudah membalikkan telapak tangan, terutama buat kamu yang memiliki berat badan berlebih. Tak sedikit yang mengalami kegagalan saat mengikuti metode diet tertentu, akibatnya mereka beralih mencari alternatif lain untuk dapat menurunkan berat badan.

Salah satu metode penurunan berat badan yang kini semakin populer adalah metode diet puasa intermiten. Metode diet ini mengharuskan kamu tidak makan dalam jangka waktu yang lama.

Dilansir dari NBC Bay Area, Jumat 3 Januari 2020, ada dua cara populer untuk melakukan puasa intermiten. Yang pertama, berpuasa selama 16 jam dan makan hanya selama 8 jam. Dan yang kedua adalah puasa alternatif. Dalam puasa alternatif, pelaku diet boleh makan apa saja yang mereka inginkan di suatu hari, namun mereka harus membatasi diri hingga 500 kalori di hari berikutnya.

Sebuah studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, melaporkan bahwa puasa dapat membantu tubuh beralih dari fase penyimpanan menjadi fase pembakar lemak, suatu saklar yang menurut peneliti memiliki manfaat melebihi penurunan berat badan.

"Kami juga melihat penurunan tekanan darah sehingga berkontribusi pada kesehatan jantung," kata Dr. Krista Varady, seorang profesor nutrisi di University of Illinois, Chicago.

Namun, beberapa ahli mengatakan, puasa intermiten tidak bisa diterapkan untuk semua orang, karena metode ini dapat menyebabkan makan berlebih di saat pelaku diet diperbolehkan makan.

Jika kamu ingin mencoba puasa intermiten, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.