Seorang Pasien Suspect Corona Virus, Ini Kesiapan RSPI Suliati Saroso

Ilustrasi wanita mengenakan masker.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Pasien dengan suspect Corona virus ditemukan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Suliati Saroso. Pihak RSPI sendiri masih terus melakukan sejumlah rangkaian untuk memastikan apakah pasien tersebut positif terkena virus Corona. 

"Ada satu orang pasien dengan suspect, tetapi kondisi saat ini masih stabil dan tidak ada perburukan. Belum dinyatakan sebagai novel Corona," ungkap Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso, Dr. Diany Kusumawardhani, Spa, Jumat, 24 Januari 2020. 

Menanggapi kabar tersebut, RSPI Sulianti Saroso yang telah ditetapkan sebagai rujukan nasional untuk Corona virus mengaku telah siap menangani hal itu. Diany mengatakan pihaknya telah memiliki sejumlah dokter maupun fasilitas khusus untuk penyakit infeksi. 

"Jadi dalam hal ini kami siap untuk SDM kami punya dokter spesialis termasuk spesialis infeksi, kemudian kami punya ruang-ruang isolasi, baik isolasi khusus ketat atau isolasi yang lainnya dan kami juga punya fasilitas laboratorium, radiologi dan lainnya untuk menunjang diagnosis pasien-pasien yang terinfeksi," kata dia. 

Di samping itu, lanjut Diany, pihaknya juga telah membentuk kelompok kerja khusus untuk emerging disease. Sementara ruang isolasi yang dimiliki pun punya standar yang cukup ketat. 

"Kami punya Pokja untuk infeksi emerging khusus jadi kalau setiap kali ada kasus infeksi emerging apapun juga Pokja ini akan bekerja. Ketuanya adalah dokter Pompini. dan ruang isolasi ketat dengan, kami punya 11 tempat tidur termasuk satu untuk infeksi penyakit," kata dia. 

Diany menjelaskan bahwa untuk pasien yang memiliki kecenderungan terhadap penyakit tersebut akan langsung ditangani, seperti salah satunya di RSPI Sulianti Saroso yang memang menjadi rujukan nasional. Meski demikian, hal itu juga tergantung pada kondisi pasien tersebut. 

"Intinya kalau dia memang ada kecenderungan ke arah penyakit ini dan sampai saat ini belum bisa dipastikan cara penularan seperti apa maka sebaiknya mendapatkan perawatan terisolasi. Tapi tentunya tergantung dengan kondisi penderita itu," kata Diany. 

Meski demikian, pihaknya juga masih belum menetapkan status siaga. Hal itu, lanjut Diany, masih menunggu dari pihak Kementerian Kesehatan. 

"Jadi dari Kemenkes memang meningkatkan kewaspadaan kepada semua faskes atas pelayanan kesehatan menghadapi kemungkinan kasus ini. Tapi sampai saat ini belum ada yang dinyatakan positif," ujar dia. 

"Pada prinsipnya semua kasus ditangani sesuai dengan gejala dan tanda yang timbul. Kemudian pengobatannya pun sesuai dengan kemungkinan dari penyebab penyakit tersebut," tambahnya.