Dikelola Penyandang Disabilitas, di Kedai Kopi Ini Bayar Seikhlasnya

Kedai Artne Coffee
Sumber :

VIVA – Bagi pecinta kopi, tak ada salahnya menikmati kopi di tempat ini. Ya, di tempat ini Anda bebas untuk meminum kopi tanpa dipatok biaya untuk harga segelasnya. Dengan kata lain, pengunjung dibebaskan untuk sepuasnya meminum kopi, namun dengan bayar seikhlasnya.

Kedai Artne Coffee, begitulah namanya. Kedai kopi ini terletak di lingkungan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya yang terletak di Kabupaten Tabanan, Bali.

Seluruh pegawai di kafe ini mayoritas adalah menghuni panti rehabilitasi. Rata-rata, mereka merupakan penyandang disabilitas sensorik netra. Di balai ini, setiap penyandang disabilitas diberi keahlian, mulai dari mengurut hingga bisnis semacam kedai Artne Coffee.

Penghuni balai di sini diberikan modal usaha untuk mengembangkan potensi mereka. Modal usaha yang diberikan senilai Rp5 juta. Kopi di Artne Coffee sudah cukup terkenal. Bahkan, biji kopi yang dikemas oleh mereka sudah masuk dalam pasar ekspor.

“Kami punya program menjadikan mereka sebagai pengusaha. Mereka yang dianggap layak diberikan permodalan sebesar Rp5 juta,” kata Kepala BRSPDSN, Ketut Supena, Kamis 7 Maret 2019.

Di sisi lain, usaha mereka yang berkembang pesat diwajibkan melakukan perekrutan tenaga kerja dari sesama disabilitas dari balai ini.

“Diberikan insentif untuk membuka usaha, sehingga selain dia bisa membuat dirinya sebagai pengusaha, tapi juga membuat dia membuka lapangan kerja. Selain itu, kebanggaan balai ini berkaitan dengan kopi,” tuturnya.

Kopinya, kata dia, diambil dari petani sekitar. Proses jualan memang sengaja tidak dikenai tarif lantaran Artne Coffee sebagai laboratotium bagi siswa di balai ini untuk mengembangkan potensi bisnis mereka. “Jadi, mereka yang meminum kopi di sini silakan bayar seikhlasnya saja di kotak yang telah disediakan,” ujar Supena.

Hanya saja, untuk kopi kemasan yang telah diolah dan diimpor ke luar negeri, dibanderol dengan harga variatif. Rata-rata kopi hasil kemasan penghuni balai dibeli langsung oleh turis mancanegara yang banyak datang ke sini. (ren)