Awas Bahaya Kolesterol di Balik Nikmatnya Daging Bebek

daging bebek menu lawar
Sumber :
  • Linda Hasibuan/VIVA.co.id

VIVA – Daging bebek saat ini adalah primadona dalam dunia kuliner tanah air. Ragam kuliner berbahan dasar bebek sangat menggoda seperti bebek betutu Bali dan bebek ireng khas Madura.

Banyak orang bilang kalau daging bebek lebih lezat daripada daging ayam. Pendapat tersebut mungkin ada benarnya, karena bebek memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dari ayam, terutama pada bagian paha dan kulitnya. Tapi tidak hanya lemak yang tinggi pada bebek, kandungan kalori dan kolesterol daging bebek juga lebih tinggi.

Baca Juga: Warga Pontianak Olah Tanaman Lidah Buaya jadi Teh Teabang

"Kolesterolnya sebesar 70-80 mg seukuran dada atau paha bebek. Padahal jatah kolesterol sehari 300 mg dan kalau sudah keterbatasan, sehari tidak lebih dari 200 mg," ujar spesialis gizi klinis Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK(K) dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin 9 September 2019.

Baca Juga:

Dokter Sam menjelaskan bahwa bagian bebek yang banyak lemaknya yaitu di bagian bawah kulit. Bahayanya lagi, lemak tersebut merupakan lemak jenuh yang pada akhirnya membentuk kolesterol.

"Apalagi kalau bebek digoreng dan dengan minyak yang berulang kali digoreng. Ditambah kalau sering makannya, seminggu 3 kali, bisa sebabkan sakit kepala akibat tumpukan kolesterolnya," paparnya.

Selain itu, tumpukan kolesterol tinggi bisa memicu serangan jantung. Sehingga dokter Sam menegaskan agar mengonsumsi daging bebek tidak terlalu sering.

"Sebaiknya dibakar bebeknya, kulitnya jangan dimakan dan makan dagingnya saja sambil singkirkan lemaknya kalau ada. Sebaiknya sebelum makan bebek, konsumsi buah dan sayur agar saat makan bebeknya dan ada lemaknya, penyerapannya akan diganggu oleh serat," terangnya.