Berapa Kali Sebaiknya Minyak Goreng Bekas Bisa Dipakai Lagi?

Ilustrasi minyak goreng/menggoreng/memasak.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA – Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan dasar untuk memasak di rumah tangga. Enggak heran kalau persediaan minyak goreng di dapur cukup banyak.

Tapi enggak sedikit dari kita yang memilih untuk tidak menyetok minyak goreng terlalu banyak. Mereka lebih memilih menggunakan minyak goreng secara berulang dengan alasan untuk menghemat.

Namun, menggunakan minyak goreng kembali pun ada ketentuannya lho. Sebab, kualitas minyak bisa menjadi buruk ketika digunakan secara berulang.

Alhasil bukannya menghemat, tapi Kamu akan mengeluarkan uang lebih banyak karena kesehatan Kamu jadi pertaruhannya. Lalum berapa kali idealnya minyak digunakan kembali?

Dilansir dari Straits Times, Selasa, 8 Oktober 2019, seseorang harus menghindari penggunaan kembali minyak lebih dari dua kali. Menggunakan kembali minyak terlalu sering dapat meningkatkan paparan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel, kata Bibi Chia, yang merupakan ahli diet utama di Raffles Diabetes & Endocrine Center.

"Vitamin dan antioksidan yang peka terhadap panas akan berkurang setelah digunakan," katanya.

Ia menyarankan untuk memeriksa warna minyak sebelum digunakan kembali. Buang jika warna minyak berubah menjadi gelap atau hitam. Minyak juga harus dibuang jika baunya tengik atau teksturnya berubah menjadi kental dan lengket.

Untuk menghilangkan remah-remah dari minyak setelah menggoreng makanan, gunakan saringan atau kain tipis. Biarkan minyak mendingin sebelum disimpan dalam wadah kedap udara, serta jauhkan dari paparan udara dan cahaya.

Metode penyimpanan yang sama berlaku untuk minyak kacang, jagung, bunga matahari, biji anggur atau zaitun.

Namun, titik asap minyak juga berpengaruh pada berapa banyak kamu bisa menggunakannya kembali. Titik asap mengacu pada suhu di mana minyak mulai panas dan cepat rusak. Titik asap berkurang setiap kali minyak digunakan kembali.

Hanya minyak dengan titik asap lebih tinggi lah yang dapat digunakan kembali, kata Chia. Minyak zaitun extra virgin, misalnya, memiliki titik asap yang rendah, dan tidak direkomendasikan untuk digunakan kembali karena mungkin ada paparan bahan kimia berbahaya.

Chia mengatakan, ketika memilih minyak, pikirkan suhu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan, dan rasa yang  diinginkan dari makanan. Gunakan hanya satu atau dua jenis minyak pada satu waktu, agar tetap segar. Panas, ringan dan  paparan udara dapat menyebabkan minyak menjadi tengik atau terasa tidak enak.