Mencecap Nasi Goreng Kambing Pliket Butet Kertaradjasa

Nasi Goreng Kambing Pliket Butet Kertaradjasa
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Berwisata ke Yogyakarta rasanya tak komplit jika belum mencicipi olahan kuliner andalan yang disajikan di setiap sudut kota. Bagi pecinta menu olahan daging kambing, ada satu warung yang harus didatangi jika berkunjung ke Yogyakarta, yaitu Warung Satai Pak Dakir.

Warung Satai Pak Dakir ini berada di Jalan H O.S. Cokroaminoto 75, Kota Yogyakarta. Tepatnya berada di seberang Pasar Klitikan Pakuncen, Kota Yogyakarta.

Menu wajib yang harus dicicipi di warung Pak Dakir yang sudah berdiri sejak 1966 ini adalah nasi goreng pliket. Nasi goreng pliket ini merupakan salah satu menu andalan di warung Pak Dakir yang saat ini dipegang oleh generasi kedua.

Saat memesan menu nasi goreng pliket, maka kamu akan disuguhi sepiring nasi goreng lengkap dengan irisan tomat, kobis, dan taburan bawang goreng disajikan di atas piring. Sepintas tak ada yang berbeda dengan nasi goreng yang disajikan di warung-warung lainnya.

Shofiyah, pengelola warung satai Pak Dakir. (VIVA/Cahyo Edi).

Namun saat lidah mencecap nasi goreng tersebut ada sensasi yang berbeda. Rasa pliket atau dalam Bahasa Indonesia berarti lengket akan segera terasa di lidah. Sensasi rasa lengket ini muncul dari sumsum tulang kambing yang dicampur saat memasak nasi goreng tersebut.

Pengelola warung Satai Kambing Pak Dakir, Shofiyah (62), mengungkapkan nama nasi goreng pliket pertama kali diberikan sejak tahun 2007. Meskipun demikian nasi goreng sudah sejak tahun 70-an disajikan di warung Satai Kambing Pak Dakir.

Shofiyah menyebut bahwa sosok budayawan Butet Kertaradjasa yang memberikan nama nasi goreng pliket. Sehingga nama Butet pun disematkan di nasi goreng pliket.

Shofiyah menerangkan menu nasi goreng pliket ada menu favorit Butet. Kebetulan nasi goreng itu pun juga lahir atas permintaan khusus dari Butet.

"Mas Butet langganan di sini sejak dia masih SMP. Sekitar tahun 70-an sudah langganan di sini. Terus sekitar tahun 2007 Pak Butet minta nasi gorengnya ditambahi sumsum kambing. Sejak itu ada menu nasi goreng pliket di sini," ungkap Shofiyah yang sejak usia 11 tahun membantu ayahnya berjualan menu olahan kambing.

Daftar menu warung satai Pak Dakir Yogyakarta. (VIVA/Cahyo Edi).

Untuk mencicipi sensasi lengket dan gurih di nasi goreng pliket Butet ini, penikmat kuliner cukup menebusnya dengan membayar Rp21 ribu. Selain menu nasi goreng pliket, sejumlah menu olahan daging kambing seperti satai, tongseng, gulai hingga gulai goreng pun disediakan di warung Pak Dakir.

Warung Pak Dakir sendiri buka sejak pukul 16.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Hanya saja jika datang ke warung Pak Dakir lebih dari pukul 20.30 WIB sejumlah menu sudah habis diborong pembeli yang datang lebih awal.