Idul Adha, Ibu Menyusui Jangan Kebanyakan Makan Daging

Ilustrasi daging kambing.
Sumber :
  • Pixabay/Meditations

VIVA.co.id – Sebagai Hari Raya bagi umat muslim, Idul Adha juga terkenal dengan prosesi pemotongan hewan kurban, yang menjadi salah satu bentuk ibadah bagi mereka yang telah mampu.

Pada momen itu, tak sedikit orang yang lupa untuk membatasi konsumsi jumlah daging, baik kambing maupun sapi. Tak terkecuali bagi para ibu menyusui yang pastinya ingin mencicipi kelezatan berbagai olahan daging khas Idul Adha.

Tapi, bolehkah seorang ibu yang tengah menyusui mengonsumsi daging kambing atau sapi? Karena seperti yang diketahui, setiap makanan yang dikonsumsi oleh ibu akan ditransformasikan menjadi nutrisi bagi anak yang disalurkan melalui Air Susu Ibu (ASI)

"Jadi yang sangat dipengaruhi makanan lebih pada kandungan asam lemak dan mikronutrien, jadi memang betul makanan yang dimakan akan memengaruhi asam lemak," ucap dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinis kepada VIVA.co.id, baru-baru ini.

Ia memaparkan, dalam hidangan Lebaran, baik Idul Adha maupun Idul Fitri, seringkali banyak mengandung santan. Sedangkan santan itu sendiri dikenal sebagai bahan yang kaya akan asam lemak jenuh.

"Dikhawatirkan akan tinggi asam lemak jenuh, padahal yang baik itu asam lemak tidak jenuh. Idealnya memang mengikuti panduan seperempat piring karbohidrat, seperempat piring protein, dan setengah piring sisanya sayur-sayuran," ujarnya menambahkan.

Oleh karena itu, jika memang tetap ingin mengonsumsi daging tersebut, ibu menyusui juga tidak boleh meninggalkan pendampingnya, seperti misalnya acar.

"Biasa kalau makan yang bersantan ada acar. Jadi serat larut itu menurunkan absorbsi lemak jadi diimbangkan, kemudian perbanyak asupan buah buahan.” (mus)