4 Gizi Penting untuk Anak, Orangtua Wajib Tahu

Ilustrasi anak sedang makan
Sumber :
  • Pixabay/vikvarga

VIVA – Sumber gizi baik harus dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, terutama pada anak-anak yang masih di tahap tumbuh dan berkembang. Namun, banyak dari orangtua yang tidak memahami apa dan bagaimana memberikan sumber gizi yang baik untuk buah hatinya.

Dikatakan Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Ir. Doddy Izwardy, MA, terdapat empat hal yang perlu dipahami orangtua dalam menjaga sumber gizi baik untuk anak. Berikut berhasil VIVA rangkum berdasarkan paparannya ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

1. Karbohidrat

"Jadi dari sumber makanan tadi, kita harus lihat sumber karbohidrat tidak hanya dari beras. Bisa dari jagung, ubi kentang, dan sagu."

2. Suplementasi gizi

"Industri-industri susu saat ini sudah memiliki teknologi tinggi untuk anak yang bayinya lahir prematur atau kurang dari 2500 kilogram. Itu banyak harus makan dari susu yang dibuat khusus dan impor.

3. Fortifikasi

Fortifikasi merupakan cara menggantikan nutrisi-nutrisi yang hilang dan membuat makanan pokok jauh lebih bergizi tanpa mengubah rasa atau tampilannya. Kekurangan vitamin dan mineral dalam makanan mengganggu potensi perkembangan fisik dan mental dari satu pertiga penduduk dunia, sebagaimana dilaporkan oleh UNICEF dan Inisiatif Vitamin dan Mineral (Vitamin and Minerals Initiative).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengeluarkan buku pedoman memperkuat tepung dengan zat besi, asam folat, seng, vitamin B12 dan vitamin A. Zat Besi dan asam folat adalah dua nutrisi yang paling sering ditambahkan, dan zat-zat tersebut dapat ditambahkan ke dalam tepung hanya dengan biaya 10 sen dolar Amerika per orang per tahun.

Fortifikasi tepung terigu dengan zat besi dapat mencegah secara signifikan pelemahan mental yang sering terjadi di kalangan anak-anak muda yang tidak mengkonsumsi zat besi yang cukup. Fortifikasi tersebut juga akan meningkatkan produktivitas orang dewasa, yang akan menaikkan pendapatannya, dan membantu menurunkan risiko penyakit anemia, yang akan mengurangi kemungkinan kematian ibu hamil.

4. Pendidikan gizi

Pendidikan gizi sudah dimasukkan ke dalam kurikulum di berbagai sekolah dengan target para remaja yang memahami gizi terbaik untuk tubuhnya. Sebab, masalah gizi bisa tertangani sejak dini di momen tumbuh kembang masa remaja tersebut.