Ini Alasan Tangisan Antar Bayi Menular

Ilustrasi bayi menangis.
Sumber :
  • Pixabay/ joffi

VIVA – Hampir semua bayi di dunia ikut menangis ketika mendengar dan melihat bayi lainnya menangis. Ternyata, alasan di balik hal tersebut cukup unik, yaitu adanya rasa empati.

Bukan lagi pemandangan yang aneh jika melihat bayi dalam satu ruangan ikut menangis hanya karena satu bayi ada yang menangis. Hal ini tampak seolah-olah tangisan tersebut bisa menular layaknya penyakit. Padahal, ini memang wajar dilakukan oleh setiap bayi.

"Biasanya kalau ada satu bayi menangis, enggak lama semua bayi di satu ruangan itu ikut nangis. Ini disebut empati reflektif yang dimiliki oleh bayi usia satu tahun ke bawah," ujar Psikolog Roslina Verauli, M.Psi. saat ditemui baru-baru ini.

Empati reflektif, lanjut Vera, merupakan bentuk empati yang terjadi secara spontan. Hal ini biasanya terjadi saat bayi melihat dan mendengar seseorang dan mereka akan ikut memahami perasaan orang tersebut.

"Hal ini sama seperti saat bayi melihat ibunya menangis atau sedih saja. Bayi melihat dan akan merasakan. Ia juga akan berempati dengan ikut sedih dan menangis kencang," ucap Vera.

Rasa empati memang sudah ada sejak anak berusia dini yaitu sejak anak dilahirkan. Hanya saja, bentuk empati reflektif ini bisa memunculkan emosi yang berlebihan pada bayi. Sehingga, dianjurkan untuk bisa melatih si kecil dalam mengontrol emosinya.

"Karena empatinya masih sekadar memahami, ia belum mampu cara menangani orang lain yang sedang sedih dan menangis seperti apa. Sehingga anak butuh kecerdasan berpikir untuk mampu mengatasinya. Ini yang harus dilatih sejak dini," tutupnya. (ase)