Cegah Perundungan, Bangun Empati Si Kecil Sejak Dini

Ilustrasi anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA â€“Berbagai situasi sosial seperti konflik dan perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar anak mendorongnya untuk memiliki tidak hanya kemampuan daya pikir, tetapi juga kebesaran hati. Kebesaran hati dapat dihubungkan dengan rasa empati yang merupakan awal bagi anak untuk dapat membangun rasa pedulinya.

Orangtua perlu menyadari pentingnya mengembangkan aspek kebesaran hati anak seiring dengan perkembangan daya pikirnya. Menyadari bahwa perkembangan otak, emosi dan intelektual anak berkembang pesat di usia satu tahun ke atas, maka penting bagi orangtua untuk mengasah kebesaran hati sang buah hati sejak dini.

Hal ini dilakukan agar anak tumbuh dengan melihat permasalahan dari hatinya. Rasa empati dan peduli yang terbentuk akan mendorong daya pikir anak untuk melakukan aksi hebat sesuai nurani mereka. Dengan rasa empati, si kecil mampu merasakan apa yang dirasakan orang Iain, bersimpati, hingga melihat dan berusaha menyelesaikan masalah dari sudut pandang orang Iain.

"Dengan mengembangkan rasa empati, si kecil mampu memiliki perilaku prososial, yaitu perilaku membantu orang lain tanpa pamrih. Hal inilah yang perlu diasah sejak dini seiring dengan kemampuan daya pikir si kecil, agar dia mampu menyikapi sebuah permasalahan serta memberikan solusi yang tepat dan penuh empati," ujar psikolog Roslina Verauli, M.Psi. saat ditemui baru-baru ini.

Mengasah rasa peduli dapat dilakukan orangtua sejak dini sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak dengan stimulasi yang bervariasi, dimulai pada usia 1 hingga usia 7 tahun ke atas. Pada usia 3-4 tahun, misalnya, ajak anak untuk membantu atau menolong orang lain

"Bisa juga saat anak berusia 5-6 tahun, libatkan si kecil dalam emotional talk di mana mereka bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dan berikan pujian dan penghargaan untuk setiap hal baik yang mereka lakukan," kata dia.