Depresi pada Anak Picu Keinginan Bunuh Diri

Ilustrasi remaja
Sumber :
  • Pixabay/ wokandapix

VIVA – Depresi, cemas dan gangguan kompulsif obsesif (OCD) bisa memicu keinginan bunuh diri pada anak. Hal ini perlu dipahami oleh orangtua dalam mencegah tiga jenis perasaan tersebut.

Dikutip dari laman The Health Site, Selasa 16 Juli 2019, jurnal Archives of Suicide Research mengamati berbagai faktor yang memicu keinginan bunuh diri pada kelompok anak praremaja.

"Pada anak laki-laki, gejala depresi yang bisa memicu keinginan bunuh diri. Sementara pemicu pada anak perempuan yaitu kombinasi cemas dan OCD serta situasi sosial ekonomi keluarga," ujar peneliti, Nuria Voltas.

Penelitian tersebut melibatkan 720 anak laki-laki dan 794 anak perempuan yang menempuh pendidikan di 13 sekolah berbeda di Reus. Perkembangan mereka secara keseluruhan dimonitor berdasarkan kelompok usia yakni 10, 11, dan 13 tahun.

Hasilnya, di periode pertama 16 persen siswa pernah memiliki keinginan bunuh diri dan 33 persennya memiliki keinginan yang sama di tahun berikutnya. Di periode kedua dan ketiga, ide bunuh diri diekspresikan oleh 18 persen siswa yang terlibat.

Risiko bunuh diri ini diketahui melalui wawancara pribadi dan sebanyak 12,2 persen anak-anak berusia 11 tahun lebih berisiko terhadap hal ini. Meski tidak ada perbedaan pada gender, namun pada anak laki-laki lebih besar risikonya terhadap perilaku bunuh diri.

"Hasil ini membuat kita harus lebih waspada terhadap aspek kehidupan pada anak praremaja, di mana mereka akan mengalami periode yang lebih rentan," ujar dia. (nda)