Jangan Paksa Anak Lihat Penyembelihan Kurban, Ini Dampak Psikologisnya

Ilustrasi sapi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Hari Raya Idul Adha menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di hari suci ini, umat Muslim juga dianjurkan untuk berkurban dengan menyembelih sapi, kambing atau unta.

Penyembelihan hewan kurban sendiri menjadi momen penting untuk menjelaskan kepada anak arti dari kurban. Beberapa orangtua juga kerap membawa anak mereka ikut serta dalam penyembelihan hewan kurban.

Tapi, bijakkah membawa anak untuk melihat proses penyembelihan hewan yang penuh dengan darah itu?

Menurut Sheikh Hamdi Amin, Imam dan Dosen di Kementerian Endowmen Mesir, tidak wajib untuk memaksa anak-anak pergi untuk melihat proses penyembelihan hewan kurban. Memaksa anak  untuk melihat hal tersebut dapat membuat anak trauma atau menyebabkan insomnia.

Psikolog setuju bahwa orangtua harus mempersiapkan anak sebelum memperkenalkan mereka dengan proses penyembelihan hewan. Demikian dilansir dari laman About Islam, Minggu, 11 Agustus 2019.

"Jika orangtua mengekspos anak mereka ke pemandangan penyembelihan tanpa persiapan, dia akan menerima peristiwa itu sebagai kekerasan. Dan dia mungkin menderita trauma juga,” kata Mohamad El-Mahdy, Profesor Psikiatri Universitas Al-Azhar.

Persiapan itu, saran El-Mahdy, termasuk memberi tahu anak tentang latar belakang sejarah dan agama mengenai penyembelihan kurban. Menurutnya, orangtua dapat menambahkan bahwa daging hewan kurban ini akan membawa kebahagiaan bagi mereka yang tidak mampu. Dalia Mo'men, dosen Psikologi di Universitas Ain Shams, juga setuju bahwa persiapan itu penting.

Kepribadian anak adalah faktor penting apakah mereka harus menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban atau tidak. Jika anak sensitif atau takut, misalnya, ketika dia menonton televisi atau ketika adegan menyeramkan muncul, maka langkah-langkah khusus perlu diambil untuk mempersiapkannya terlebih dahulu.

Ma'moun Mobayed, dosen Psikiater di Queen's University di Belfast dan Presiden Asosiasi Keluarga Muslim Irlandia Utara mengatakan bahwa adegan penyembelihan bagi sebagian besar anak-anak tidak menimbulkan trauma. Oleh karena, itu akan lebih bijak untuk selalu menanyakan kepada anak dan tidak memaksanya.