Rentan Iritasi Pernapasan, Begini 7 Langkah Lindungi Anak dari Polusi

Ancam Kesehatan, Jakarta Darurat Polusi Udara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Kualitas udara di DKI Jakarta sempat tercatat sebagai yang terburuk di dunia. Menghirup polusi udara yang buruk tentu bisa berdampak bahaya terlebih untuk anak-anak.

Anak sangat rentan terhadap pajanan lingkungan. Anak-anak bernapas lebih cepat dibanding orang dewasa sehingga mereka akan menghirup lebih banyak polusi per kilogram berat badan dari udara berkualitas buruk.

Anak berada dalam periode penting perkembangan sehingga pajanan racun dapat menyebabkan efek negatif. Anak juga mempunyai kebiasaan menjelajah dan beraktivitas di luar ruangan sehingga tergolong populasi yang rentan menghirup atau terpapar polusi udara.

"Pengaruh polusi udara yang paling umum pada anak yaitu iritasi mata dan saluran pernapasan, penurunan fungsi paru, dan perburukan penyakit paru dan jantung yang sudah ada sebelumnya," papar dokter spesialis anak konsultan respirologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Wahyuni Indawati, Sp. A (K), dikutip dari siaran pers, Senin 12 Agustus 2019.

Risiko perburukan penyakit paru, lanjut dokter Wahyuni, akan lebih tinggi pada anak yang memiliki penyakit sebelumnya seperti asma, pneumonia, penyakit jantung, gangguan imunitas, dan malnutrisi. Untuk itu, dokter Wahyuni membagikan beberapa tips untuk meminimalisir dampak kualitas udara yang buruk pada anak. 

1. Hindari jalan raya

Di jalan raya yang penuh dengan kendaraan potensi udaranya bisa lebih buruk akibat asap yang dihasilkan kendaraan. Untuk itu, hindari area ini agar paru-paru anak lebih sehat.

2. Pendingin ruangan

Usahakan pendingin ruangan (air conditioner) dalam mode "re-circulate". Lalu, selalu ganti filter secara teratur.

3. Kerja sama sekolah

Bekerjasamalah dengan sekolah untuk membatasi waktu bermain anak di luar ruang apabila Air Quality Index (AQI) sedang tidak baik. Angka AQI yang baik yaitu kisaran 50-100.

4. Masker

Pakailah masker dengan ukuran yang sesuai anak. Gantilah masker jika sudah tampak kotor. Apabila AQI sedang sangat tinggi, sebaiknya anak-anak tetap beraktivitas di dalam ruangan saja.

5. Cegah kontaminasi

Hindari aktivitas dalam rumah yang dapat menambah kontaminasi. Contohnya seperti merokok di lingkungan sekitar rumah karena akan memperburuk dampak polusi udara dan dampak paparan asap rokok bagi anak.

6. Hidrasi

Pastikan status hidrasi anak cukup. Anjurkan anak untuk banyak minum agar saluran napas tetap lembap dan lendir tetap encer. Berikan air putih secukupnya untuk anak.

7. Air purifier

Penggunaan alat penyaring udara (air purifier) dapat membantu membersihkan udara di dalam ruangan. Dengan begitu, kualitas udara di dalam rumah juga tetap terjaga.