Anak di Bawah Lima Tahun Boleh Sekolah, Asal...

Ilustrasi balita
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Tak sedikit orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya meski usianya masih balita (bayi di bawah lima tahun). Sebenarnya, tepatkah pilihan ini?

Berdasarkan penuturan psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, anak atau balita bisa dimasukkan sekolah jika sudah mandiri. Anak yang mandiri adalah anak yang sudah bisa melakukan hal kecil sendiri. Salah satunya, bisa menyadari bahwa dia ingin buang air dan makan sendiri.

Baca juga: Bikin Susu Bayi Pakai Air Mineral Disebut Kurang Baik

Kemandirian anak cukup terlihat ketika berusia dua tahun. Pemilihan sekolah juga sangat penting namun tentu harus ada yang diperhatikan.

"Umur dua tahun itu kan harusnya dia udah bisa mulai lumayan bisa makan sendiri. Sebenarnya yang penting bukan umurnya tapi pilihan sekolahnya," kata Rosdiana kepada VIVA.co.id.

Sekolah sambil bermain adalah pilihan yang tepat. Sekolah yang menekankan aspek akademik justru dihindari pada usia di bawah lima tahun. Yang paling ideal adalah sekolah dengan metode pengembangan saraf sensor seperti bermain, bernyanyi, menari, dan aktivitas lain yang mengharuskan anak bergerak.

Rosdiana melarang untuk menyekolahkan anak di sekolah yang hanya duduk, diam dan menulis, karena otak kanan anak sedang berkembang. Karenanya, anak butuh aktivitas bergerak agar otak kanannya semakin berkembang.

Anak dianjurkan juga berolahraga ringan, mendengarkan musik dan kegiatan seni lainnya. Jarak tempuh juga harus diperhatikan yakni sekolah yang dekat dari rumah.

"Usia dua tahun kan berarti paling dia fokus dua menit ya, jadi jangan suruh duduk, diam. Banyak eksplorasi itu akan menjadi satu stimulasi yang baik juga," ujar Rosdiana lagi.

Itulah mengapa guru yang kreatif dan dinamis dibutuhkan untuk membimbing anak berusia balita. Belajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan tercipta dari guru yang pintar.