Lombok Aman dan Nyaman untuk Wisatawan, Kecuali Daerah Gempa

Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018).
Sumber :
  • ANTARA/Ahmad Subaidi

VIVA – Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat telah mengeluarkan surat edaran mengenai kondisi terkini di Lombok usai gempa bumi pada 29 Juli 2018 pukul 05.47 WIB di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara. 

Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Moh. Faozal menyebut bahwa provinsi Nusa Tenggara Barat aman dan nyaman untuk dikunjungi, kecuali daerah yang terdampak bencana gempa.

"Pemerintah Daerah menyatakan saat ini Provinsi NTB aman dan nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan, kecuali daerah yang terdampak bencana alam khususnya Desa Sembalun Kabupaten Lombok Timur, dan Desa Senaru Kabupaten Lombok Utara," kata dia seperti dalam edaran tersebut, Senin 30 Juli 2018.

Dalam edaran tersebut, Lalu juga mengimbau agar masyarakat pengguna media cetak atau elektronik untuk tidak menyebarluaskan informasi yang tidak sesuai fakta atau hoax. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga citra kepariwisataan Lombok dan Sumbawa.

Lalu, juga menjelaskan bahwa Presiden RI, Joko Widodo telah menginstruksikan kepada Panglima TNI, Basarnas, Gubernur NTB, Bupati Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur untuk melakukan langkah-langkah penanganan dampak bencana alam gempa bumi.

Untuk diketahui, berdasarkan laporan hasil rapat Asosiasi Industri Pariwisata yang dipimpin Kepala Dinas Pariwisata NTB semalam, bahwa 10 wisatawan asal Malaysia kehilangan paspor. Hal tersebut sudah tertangani oleh Kantor Imigrasi Mataram untuk dibuatkan paspor darurat setelah ada konfirmasi dari Kedutaan Malaysia di Jakarta.

Selain itu ada kurang lebih 182 turis asal Thailand dan wisatawan mancanegara lainnya yang berada di Danau Segara Anak di kaki gunung Rinjani yang, tengah dievakuasi turun ke Sembalun pagi ini. Mereka akan dievakuasi ke Mataram.