Cara yang Dilakukan Indonesia untuk jadi Destinasi Wisata Halal Dunia

Konpers Indonesia Muslim Travel index
Sumber :
  • VIVA/ Isra Berlian

VIVA – Tahun ini, Kementerian Pariwisata menargetkan Indonesia menjadi peringkat satu sebagai destinasi halal terbaik di dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI). Atau, naik satu posisi dan menggeser Malaysia yang tahun lalu sempat bertengger di posisi pertama.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihak Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani, IMTI akan jadi standar bagi para pelaku pariwisata dalam negeri yang ingin fokus mengembangkan wisata halal.

"IMTI ini mengacu pada GMTI, tentunya apa yang dilaksanakan untuk IMTI ini tentunya akan bisa angkat ke level internasional," kata Ni Wayan dalam jumpa pers peluncuran IMTI 2019 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin 8 April 2019.

Di sisi lain, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Dr. Anang Sutono, CHE, menyebutkan, ini juga dilakukan untuk mencapai target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara muslim yang tahun ini ditargetkan sebesar 5 juta. Belum lagi pergerakan wisatawan muslim yang diperkirakan sebanyak 230 juta hingga tahun 2026. Maka dari itu, Indonesia perlu menggunakan global standar yakni IMTI yang mengadopsi standar GMTI.

"Tentunya sejak 2015 kita sudah melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan membahas branding wisata halal. Yang harus dilakukan untuk menjadi nomor 1 harus mengacu pada global standar,"kata Anang.

Dia melanjutkan pentingnya GMTI ini juga akan membantu Indonesia untuk bisa menggaet wisatawan muslim yang bepergian tahun ini yang diperkirakan mencapai 158 juta.

"Ada market besar, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia kalau membiarkan akan kehilangan kesempatan. Maka Kementerian Pariwisata memiliki strategi siapkan destinasi jadi global standar Global Muslim Travel Indeks," kata dia.

Dia melanjutkan jika negara lain dengan populasi muslim yang tidak sebanyak Indonesia concern untuk mendapatkan market besar itu. Maka Indonesia dapat kehilangan potensi total 274 miliar dolar pengeluaran wisatawan halal tourism di tahun 2023.

"Masa kita membiarkan. Sayang muslim traveler spending-nya bagus. Middle east relatifly family spending nomor 1 rata-rata 2000 dolar," jelas Anang lagi.(nsa)