Cara Indonesia Bertahan Sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia

Berburu kuliner soto, menu halal khas Indonesia
Sumber :
  • Rintan PS/VIVA.co.id

VIVA – Indonesia mengalami kemajuan yang positif setiap tahunnya dalam penilaian Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI). Sejak bergabung di tahun 2015, Indonesia akhirnya berhasil mewujudkan tekad untuk bisa menjadi destinasi wisata halal terbaik di tahun 2019.

Tercatat pada tahun 2015, Indonesia berada di peringkat enam, kemudian naik dua peringkat menjadi ranking empat di tahun 2016. Di tahun 2017 Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga dan tahun lalu Indonesia berada di posisi runner up di bawah Malaysia.

Namun tahun ini, peringkat membanggakan akhirnya diraih Indonesia. Ya, di 2019 ini, Indonesia berhasil menduduki peringkat teratas versi Mastercard Crescent Rating Global Muslim bersama dengan Malaysia, sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia.

Laporan ini mencakup 130 destinasi secara global baik negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun negara Non OKI. Dari laporan ini, Indonesia dan Malaysia sama-sama mendapatkan poin sebesar 78. Kemenangan Indonesia ini pun disambut baik oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.

“Akhirnya Indonesia nomor satu. Kemenangan itu direncanakan,” kata dia dalam acara laporan Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 di Pullman Hotel Jakarta Pusat, Selasa 9 April 2019.  

Di sisi lain, langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh pihaknya setelah mendapatkan posisi teratas ini adalah tetap terus melaksanakan kriteria strategis dari GMTI. Kriteria itu meliputi akses, komunikasi, lingkungan dan layanan (ACSES).

Ini dilakukan terutama memberikan pelayanan yang prima agar semakin banyak wisatawan muslim memilih untuk datang dan berlibur ke Indonesia bukan hanya ke beberapa negara dengan minoritas muslim seperti Thailand, Taiwan atau Eropa.

“Saya ingin kirim pesan yang memberikan produk dan servis terbaik yang akan dipilih customer. Di halal tourism tetap gunakan aturan umum yang diaccept umum, pelayanan seperti ini sehingga terjawab muslim ke Thailand banyak juga ke Indonesia,” jelas dia.

Di sisi lain, penting juga untuk menyediakan kebutuhan utama bagi para wisatawan muslim seperti makanan halal dan fasilitas untuk beribadah.

“Menyediakan yang wajib disediakan makanan halal, itu karena orang Islam umumnya makanan itu tidak ada kompromi. Dan tempat salat dan lainnya harus siap sehingga tidak kalah dengan positioning yang tidak halal,” jelas dia.(nsa)