Dilarang Daki Rinjani Via Jalur Sembalun Setiap Jumat

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau TNGR mengeluarkan pengumuman yang melarang pendaki menaiki Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun setiap hari Jumat.

Melalui surat bernomor PG.782/T.39/TU/KSA/6/2019, TNGR melarang para pendaki menaiki Gunung Rinjani setiap Jumat. Hal tersebut berdasarkan permintaan masyarakat dan tokoh masyarakat Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Dalam surat yang sama, pendaki dianjurkan memilih jalur pendakian di tiga jalur lainnya, yaitu Senaru, Timbanuh atau Aikberik.

Kepala TNGR, Sudiyono, mengatakan larangan mendaki melalui jalur Sembalun pada hari Jumat atas usulan masyarakat yang meyakini hari tersebut sangat sakral.

"Itu atas usulan dari Dinas Pariwisata Lombok Timur atas masukan dari masyarakat yang disampaikan sewaktu ada rapat pembahasan pembukaan jalur. Kemarin ketika kami buka, masyarakat tanya usulan mereka, jadi kami mewadahi agar kondusif," ujarnya di Mataram, Kamis, 20 Juni 2019.

Masalah baru pun muncul ketika jalur tersebut tidak dibuka pada hari Jumat, karena di jalur Sembalun memiliki delapan toilet, sementara di tiga jalur lain, toilet tidak berfungsi dengan kendala utamanya adalah tidak adanya air.

Sudiyono juga menyadari sebagian besar wisatawan mendaki Rinjani melalui jalur Sembalun, karena alasan keindahan dan tantangan di setiap pos.

"Hampir 80 persen wisatawan mendaki Rinjani melalui jalur Sembalun, dari Senaru ya sisanya, mereka hanya turun kalau dari Senaru," ungkapnya.

Hingga saat ini peraturan tersebut tetap berlaku. Pendaki diminta ke Rinjani pada hari Jumat melalui jalur lain. Namun, apabila menginginkan melalui jalur Sembalun, diminta melakukannya pada hari lain selain Jumat. (ase)