Indonesia Destinasi Wisata Halal Dunia, Ini 10 Daerah Ramah Muslimnya

Wisatawan asing mengunjungi kawasan wisata pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Terkenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia, punya banyak destinasi wisata halal. Karena hal ini, Indonesia berhasil menjadi destinasi wisata halal nomor satu di dunia.

Dari peringkat enam dunia pada tahun 2015, hanya dalam waktu empat tahun, Indonesia kini berada di peringkat pertama Global Muslim Travel Index (GMTI). Meski peringkat ini sejajar dengan Malaysia, namun Indonesia berhasil mengalahkan Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan Singapura.

Dan berdasar survei Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) tahun 2019, berikut ini 10 daerah di Indonesia yang dinilai ramah terhadap wisatawan Muslim.

Peringkat pertama ditempati oleh Lombok, disusul kemudian Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Jakarta dan di posisi kelima adalah Sumatera Barat. Di posisi enam dan seterusnya hingga posisi buncit 10 ditempati Jawa Barat (6), Yogyakarta (7), Jawa Tengah (8), Jawa Timur di peringkat 9 (area Malang), Sulawesi Selatan di peringkat 10 (Makassar dan sekitarnya).

"Kelahiran Lombok sebagai destinasi wisata halal. Lombok itu dalam waktu dua tahun naik 35 persen (jumlah kunjungan wisatawan). Dulu wisman, wisnus hanya 1 juta, dan dari 1 juta ini, 95 persennya berasal dari Bali," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Hermitage, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni 2019.

Pemeringkatan ini sendiri, menurut Arief, menjadi cara untuk setiap daerah semakin bersemangat mengolah wisata halal di Indonesia. Peringkat Riau dan Kepulauan Riau yang berada di atas kota Jakarta ataupun Sumatera juga tak luput dari sorotan Arief sebagai Menteri Pariwisata. Menurutnya, hal tersebut sangat mungkin jika pemerintah daerahnya memberi dukungan dan berkomitmen menjadikan wilayahnya sebagai destinasi wisata halal.

"IMTI salah satu cara membuat orang relatively berkompetisi dengan semangat. Muncul Riau, daerah-daerah baru selain yang masuk top 10, kita harapkan dengan IMTI akan membuat keinginan orang memasuki wisata halal semakin bagus," ujarnya.

Menurut dia, Lombok dengan sertifikasi World Halal Tourism Award, memiliki pendapatan yang jauh lebih tinggi dari biaya untuk mendapatkan sertifikasi sebagai destinasi wisata halal. Daerah destinasi ramah Muslim tidak hanya selalu identik dan bisa dinikmati wisatawan Muslim saja, tapi juga wisatawan lainnya.

"Muslim friendly itu tidak hanya disukai oleh Muslim. NTB disukai turis Jepang dan Korea. Islam itu untuk siapa saja karena lifestyle halal itu," ujar Arief. (rna)