Percantik Kawasan Wisata Magelang, Gerakan 3R Digalakkan

Suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 15 Desember 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah terus meningkat setiap tahunnya. Dengan target tujuh juta kunjungan hingga akhir tahun 2019, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang menggandeng masyarakat untuk menjaga kelestarian serta keaslian wisata di Magelang.

Oleh karena itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Magelang cukup banyak digelontorkan untuk membangun infrastruktur non fisik yaitu Sumber Daya Manusia.

"Ada kelompok sadar wisata Pokdarwis, yang bertugas memberi edukasi, bagaimana sapta pesona, menjaga keamanan, ketertiban, suasana sejuk, bersih, hingga akhirnya orang punya kenangan indah akan pariwisata di magelang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso di Magelang baru-baru ini.

Hal ini menjadi perhatian pemerintah Magelang mengingat jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun juga harus diikuti oleh kesadaran untuk menjaga potensi wisata alam yang ada. Dari menjaga kebersihan, serta mempertimbangkan kesan wisatawan saat datang berkunjung. Bayangkan saja, bagaimana rasanya saat berniat menikmati keindahan gunung, namun yang terlihat hanya hamparan tenda penginapan atau jumlah pendaki yang menumpuk di atas.

"Orang datang ke sini karena keunikan. Kalau hilang, orang enggak mau datang lagi. Ke sini kan karena udara sejuk, alamnya indah. Jadi intinya kita berusaha menyadarkan (masyarakat dan pengelola) caring capacity, hospitality, mengelola alam, melakukan pemanduan," ujarnya.

Iwan menyatakan bahwa dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan membantu untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di daerah Magelang. Selain mempertimbangkan kapasitas tempat wisata agar nyaman dan tidak merusak tempat wisata, pemerintah Magelang juga mulai menjalankan gerakan 3R (reduce, reuse, recycle).

"Anti plastik digerakkan, kita mendorong orang pakai tumbler. Kita punya 6,3 juta wisatawan ke Magelang, coba satu orang saja bawa sedotan akan berapa banyak (sampah)," ujar Iwan yang mengaku bahwa menanamkan kesadaran ini tentu saja memerlukan proses, dan saat ini Magelang sedang memulainya.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti turut mengapresiasi kerja sama masyarakat Magelang untuk memajukan industri pariwisatanya. Guntur juga berharap agar Magelang lebih menggali cerita bersejarah di balik tempat-tempat wisata yang memang sudah ada untuk menjadi sorotan, sehingga bisa menggugah rasa penasaran wisatawan. (tsy)