Cuma di Indonesia, Orang Antre dari Pagi Demi Tiket Pesawat Murah

Ilustrasi tiket pesawat dan paspor.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Dari tahun ke tahun jumlah masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri semakin meningkat. Tercatat di tahun 2016 setidaknya ada 8,4 juta orang Indonesia yang bepergian ke luar negeri.

Angka itu naik di tahun 2017 menjadi 9,1 juta. Kenaikan jumlah wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri ini, salah satu faktornya ternyata karena adanya pameran travel yang ada sejak beberapa tahun belakangan.

Kehadiran travel fair memang membuat masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan harga tiket pesawat secara murah. Namun, itu pun ada siasatnya. Hal ini diungkapkan oleh Marketing Direktur WITA Tour, Rudiana.

"Kita bisa dapatkan harga murah kadang sampai setengah harga asalkan pemilihan tanggalnya pas. Jangan di peak seasoon," kata dia saat ditemui VIVA di Gandaria City, Jumat, 23 Agustus 2019.

Dia melanjutkan, dengan adanya promo tiket pesawat murah seperti di travel fair, maka membuat masyarakat Indonesia semakin komsumtif.

"Kita itu gampang dibujuk kalau ada tiket murah. Orang yang enggak punya rencana untuk berlibur, bisa tiba-tiba berlibur karena adanya promo harga tiket murah. Padahal harga murah ini harga sudah termasuk cashback. Kalau enggak ada, ya harganya sama. Banyak variable harga yang buat orang kita jadi konsumtif," lanjut dia.

Saking konsumtifnya masyarakat dengan adanya promo tiket murah, Rudiana menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia rela untuk antre sejak pameran belum dibuka.

"Tempat ini sudah tutup orang sudah antre sejak semalam jam 10, bawa kursi mereka tidur. Tapi bergantung tiap orang juga. Cuma untuk harga tiket murah. Mumpung murah. Kalau di Singapura enggak ada tuh sampai seperti ini, antre cuma untuk tiket murah. Cuma di sini (Indonesia) saja," ujarnya.