Bank Mandiri Geliatkan Pariwisata Lokal Lewat Kredit Usaha Rakyat

Desa Kutuh
Sumber :
  • VIVA/ Sumiyati

VIVA – Pada Kamis, 12 September 2019, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berskema Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp2,48 triliun pada periode Januari – Agustus 2019, kepada 32,416 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terkait dengan pariwisata.

Adapun sebaran usaha yang menjadi objek pembiayaan KUR pariwisata Bank Mandiri, meliputi usaha penyediaan akomodasi (homestay), usaha kerajinan suvenir atau makanan oleh-oleh khas, usaha restoran, kafe dan rumah makan, serta usaha penyewaan transportasi, kendaraan roda dua atau perahu.

Menurut Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang, keberadaan UMKM penunjang sektor pariwisata tersebut sangat penting untuk memastikan kenyamanan wisatawan saat beraktivitas di lokasi tujuan wisata.

“Semakin banyaknya UMKM yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan wisatawan diharapkan akan mendorong terjadinya persaingan yang sehat serta berdampak pada peningkatan efisiensi dan kualitas layanan yang diberikan," ujar Donsuwan dalam Talkshow Dukungan Bank Mandiri pada Pengembangan UMKM Sektor Wisata  di Balai Desa Adat Kutuh, Badung Selatan, Bali, Kamis, 12 September 2019.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ketersediaan dukungan optimal dari pelaku UMKM juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Saat ini, pembiayaan KUR Mandiri telah menjangkau tujuh dari 10 lokasi destinasi wisata yang diprioritaskan menjadi The New Bali.

Ketujuh lokasi tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Bromo Tengger, Borobudur dan Mandalika, dengan total limit Rp251 miliar kepada 3,114 UMKM.

Di samping dukungan pembiayaan langsung kepada UMKM, Mandiri juga memberikan pendampingan kepada UMKM dalam pengelolaan usaha untuk meningkatkan penjualan. Salah satunya, melalui pelatihan khusus untuk memperkenalkan program promosi secara digital dan pemanfaatan solusi pembayaran online.

“Contohnya adalah program pelatihan bagi kelompok-kelompok usaha di Desa Kutuh, Bali. Di sini kami menggandeng Google Business untuk memberikan materi edukasi terkait promosi produk di situs Google. Lalu untuk pembayarannya nanti bisa menggunakan alat pembayaran online Mandiri,” katanya.

Bagi pelaku UMKM pariwisata dari generasi muda, pihak Mandiri memiliki program Wirausaha Muda Mandiri yang merupakan sebuah program kompetisi kreasi dan inovasi generasi muda dan mahasiswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan, bukan lagi mencari pekerjaan.

“Mereka memang belum mendapatkan pembiayaan KUR, namun mereka sangat berpotensi mengingat program pelatihan dan pendampingan yang telah mereka lalui,” tambah Donsuwan.

Dia mencontohkan Nglanggeran Mart di Desa Wisata Nglanggeran, kawasan ekowisata Gunung Api Purba Yogyakarta, sebagai salah satu UMKM wisata alumni program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) . UMKM ini berhasil memberdayakan masyarakat untuk produk lokal berdaya saing unggul.