Haji Nilainya Setara Jihad

Persiapan tenda jemaah haji di Mina jelang puncak haji 2019
Sumber :
  • MCH 2019

VIVA – Hari Raya Idul Adha di Indonesia jatuh pada 11 Agustus 2019. Sehari sebelumnya jutaan jemaah haji di dunia akan menjalankan wukuf di Arafah. Benarkah amalan ibadah haji sebanding dengan berjihad? Bagaimana melaksanakan haji yang merupakan rukun kelima ini ini sama dengan berperang di jalan Allah SWT?

Tentu ada penjelasannya. Seperti diketahui jihad fi sabilillah merupakan salah satu ibadah paling istimewa dan berpahala besar. Ini mengingat beratnya berjihad karena selain harus meninggalkan kampung halaman dan keluarga, seorang muslim yang berjihad juga harus memiliki kekuatan, kemampuan dan keterampilan. Sementara haji juga dituntut kesiapan fisik dan kondisi kesehatan yang prima karena medannya cukup berat dengan ritual yang lebih sulit dari umrah. Ada tiga tempat terpisah di mana jemaah haji harus melaksanakan ritual haji, yakni Arafah, Muzdaifah dan Mina.

Dikutip dari Ensiklopedia Fikih Indonesia 6: Haji dan Umrah yang ditulis Ahmad Sarwat, banyak sahabat Rasulullah SAW yang menangis bercucuran air mata saat dinyatakan tidak layak berjihad. Di antara yang kecewa adalah para wanita shahabiyah. Mereka dianggap tidak memenuhi syarat yang cukup untuk berjihad.

Namun Allah SWT memberikan keringanan kepada mereka berupa ibadah haji yang nilainya setara dengan berjihad di jalan Allah. Ini dipastikan dari apa yang diriwayatkan Aisyah RA.

Dari Aisyah Radhiyallahuanhu berkata, "Wahai Rasulullah, kami melihat jihad merupakan amalan yang paling utama, apakah kami (kaum wanita) tiada boleh berjihad?" Rasulullah menjawab, "Tidak, melainkan jihad yang paling utama dan terbaik adalah haji yaitu haji yang mabrur." (HR Bukhari)

Hadits lainnya ucapan Rasulullah SAW, "Jihadnya orang yang sudah tua, anak kecil dan wanita adalah haji dan umrah."(HR An-Nasa'i)

Selain setara jihad, haji juga akan mendapat balasan surga seperti yang diriwayatkan HR Bukhari dan Muslim: "Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga." Hadits ini sangat masyur dan memang sahih.

Keutamaan haji lainnya adalah menjauhkan kefakiran dan menghapus dosa seperti layaknya seorang bayi, menjadi tamu Allah, dan dibanggakan di depan malaikat. Para malaikat adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya. Kalau Allah SWT membanggakan jemaah haji di depan malaikat, berarti derajat jemaah haji pun sangat tinggi.

Seperti diriwayatkan HR Muslim, “Dari Aisyah Radhyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hambanya dari api neraka kecuali hari Arafah. Dan, sesungguhnya Allah condong kepada jemaah haji dan membanggakan mereka di depan para malaikat.”