Mengintip Dapur Katering Jemaah Haji di Mekah, Bersih dan Higienis

Juru masak katering Jawharat Asia memasak katering jemaah haji
Sumber :
  • MCH 2019/Bahauddin

VIVA – Sebanyak 36 perusahaan katering di Arab Saudi akan melayani konsumsi jemaah haji selama berada di Kota Mekah, Arab Saudi. Mereka menyediakan katering jemaah untuk makan siang dan malam.

Untuk sarapan pagi, pihak katering memberikan roti atau makanan ringan dan diberikan kepada jemaah pada saat makan malam. Untuk jadwal pemberian katering sudah terjadwal dan mesti tepat waktu.

Yang membedakan dengan katering jemaah haji tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah soal menu zonasi. Kementerian Agama pada tahun ini menerapkan sistem zonasi untuk pemondokan hotel jemaah. Jemaah satu embarkasi akan ditempatkan di satu hotel yang sama.

Penempatan jemaah berdasarkan zonasi ini juga untuk mempermudah pembagian katering berdasarkan zonasi. Seperti diketahui, tahun ini, jemaah haji akan mendapatkan tiga kali dalam sepekan menu makanan khas daerah masing-masing. 

Di tengah persiapan menu zonasi itu, wartawan VIVAnews yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) berkesempatan untuk mengunjungi salah satu dapur katering jemaah haji Indonesia, Minggu, 14 Juli 2019. Namanya Jawharat Asia Catering. Lokasinya terletak di Awali, Mekah. 

Foto: Kadaker Mekah Subhan Cholid menunjukkan cara pengemasan makanan jemaah haji

Jawharat Asia Catering bertanggung jawab untuk menyediakan katering kurang lebih 4.500 jemaah haji Indonesia per harinya. Di antara jemaah haji yang akan dilayani adalah jemaah yang berasal dari Embarkasi Surabaya. Di mana kloter pertamanya baru tiba di Kota Mekah, semalam.

Saat Tim MCH menyambangi Dapur Jawharat Asia Catering, sejumlah juru masak tengah sibuk menyiapkan menu makan yang mereka sebut 'welcome food', untuk jemaah haji yang tiba di Mekah sebelum pukul 22.00 waktu Arab Saudi, termasuk jemaah Embarkasi Surabaya.

Dapur katering di Jawharat Asia sangat bersih. Semua peralatan terbuat dari stainless steel. Seluruh pekerja, baik juru masak maupun helper menggunakan tutup kepala. Ruang memasak dibuat terpisah dengan tempat pengemasan. Begitu juga dengan tempat bumbu dapur dan bahan baku makanan, semuanya serba terpisah.

Foto: Juru masak sedang memasak makanan untuk jemaah haji

Untuk menjaga kesegaran dan kebersihan makanan, pihak katering memiliki ruang pendingin khusus untuk ikan dan daging. Mereka juga punya ruang khusus memotong daging. Peralatan masak dan dapur yang digunakan cukup lengkap. 

Menariknya lagi, menu katering daerah ini mengharuskan pengusaha katering ini untuk menggunakan bahan baku makanan dan bumbu dapur asli Indonesia. Seperti menu Rawon untuk jemaah asal Jawa Timur, menggunakan bumbu asli Indonesia. 

Kemudian untuk menu Ikan Patin, katering di Mekah ini juga langsung mengimpor Ikan Patin dari Indonesia. Chef atau juru masak di Jawharat Asia Katering ini ternyata juga orang Indonesia.  

Foto: Bumbu dapur asli Indonesia untuk jemaah haji

Untuk menu selamat datang yang tengah disiapkan Jawharat Asia Catering ini adalah paket makanan yang berisi nasi, keripik kentang, ayam roast, buah, dan air mineral. Selama di Mekah, jemaah haji Indonesia akan mendapat 40 kali makan, serta menu khas daerah. 

"Insya Allah katering sudah siap, termasuk juga penyiapan menu zonasi," kata Ketua Daker Mekah, Subhan Cholid saat meninjau persiapan katering jemaah haji.

Kasie Katering Daker Mekah, Benny Darmawan, menambahkan untuk jemaah haji asal Embarkasi Surabaya, akan dilayani katering dari Jawharat Asia Katering. Mereka akan memperoleh menu zonasi antara lain rawon daging, ayam geprek, serta ikan bandeng presto. "Menu zonasi akan diberikan saat makan malam pada Selasa, Kamis, dan Sabtu," kata Benny.

Untuk pengemasan makanan, pihak katering menggunakan kotak aluminium foil dengan cover sesuai waktu makan. Siang berwarna biru, oranye untuk makan malam. Sedangkan kuning untuk makanan selamat datang. Boks yang sudah dikemas langsung dimasukan ke dalam cool box untuk menjaga kehangatan makanan.

Foto: Daftar menu makanan jemaah haji

(ase)