Matahari Tepat di Atas Kabah, Sesaat Bayangannya Hilang

Objek tanpa bayangan saat Matahari melintas tepat di atas Kabah
Sumber :
  • VIVA/Dedy Priatmodjo

VIVA – Fenomena alam terjadi saat Matahari melintasi tepat di atas Kabah pada hari ini. Momentum yang dikenal sebagai Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah itu menjadi waktu yang tepat untuk menentukan atau memverifikasi arah kilbat. Pada momen tersebut, bayangan Kabah menghilang sesaat. 

Pada momen Matahari di atas Kabah, bayangan benda yang terkena sinar Matahari menunjuk arah kiblat. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama Agus Salim menjelaskan, berdasarkan data astronomi, Senin 15 Juli 2019 dan Selasa 16 Juli 2019, Matahari akan melintas tepat di atas Kabah. Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Kabah," terang Agus Salim dalam keterangannya.

VIVA menguji bayangan benda yang muncul di Masjidil Haram. Pada Senin siang 15 Juli 2019 pukul 12.35 waktu Arab Saudi, objek di sekitar Kabah ternyata tak memiliki bayangan. 

"Saat melakukan simulasi dengan botol air di pelataran Kabah, botol air tidak ada bayangan sama sekali. Begitu juga bayangan orang," ujar wartawan VIVA, Dedy Priatmojo di Mekah, Arab Saudi, Senin 15 Juli 2019.

Objek tanpa bayangan berlangsung singkat tidak sampai lima menit. "Kurang lebih 3 menit saja," ujar Dedy.

Saat ini di Arab Saudi memang memasuki puncak musim panas. Biasanya puncak panas ini terjadi pada Agustus sampai September, bertepatan dengan puncak ibadah haji. Suhu udara pada Senin siang 15 Juli 2019 mencapai 41 derajat celsius.

Kementerian Agama meminta dalam momen Matahari tepat di atas Kabah, masyarakat untuk memverifikasi arah kilbat masing-masing. Untuk memverifikasi arah kiblat, perhatikan tiga hal berikut ini: 

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul. 
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata. 
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.