Petugas Haji Mancanegara 'Standby' di Masjidil Haram 

Petugas haji sedang menolong jemaah haji yang kelelahan usai sa'i
Sumber :
  • MCH 2019/Bahauddin

VIVA – Jemaah haji dari berbagai negara sudah mulai memadati kawasan Masjidil Haram, seiring dengan dekatnya pelaksanaan ibadah haji tahun 1440 Hijriah/2019. Jemaah tidak hanya memadati kawasan dalam Masjidil Haram, tapi hingga pelataran masjid juga dipadati jemaah dari berbagai penjuru dunia.

Kepadatan jemaah ini tak jarang membuat para jemaah terpecah dari rombongan, tersesat, kebingungan mencari arah pulang ke hotel penginapan. Dalam kondisi ini, peran petugas haji sangat penting untuk membantu jemaah mengantarkannya ke hotel atau menolong dalam hal lain.

Seperti petugas haji Indonesia. Mudah dikenali dan hampir sering ditemui jemaah ketika sedang berada di Masjidil Haram. Dengan seragam putih, mengenakan rompi hitam bertuliskan 'Petugas Haji Indonesia 2019', dan topi hitam berlogo bendera merah putih. Identitas yang mencolok, tujuannya agar mudah dikenali jemaah Indonesia.

Tapi tak hanya Indonesia yang mengirimkan petugasnya ke Tanah Suci. Pada musim haji seperti ini, banyak negara juga mengirimkan petugas haji untuk membantu jemaah hajinya. 

Wartawan VIVAnews yang tergabung dalam Tim Media Center Haji (MCH) 2019, sempat mewawancarai sejumlah petugas haji dari berbagai negara. Dari India misalnya, seorang petugas yang enggan disebutkan namanya itu mengaku ditugaskan di sekitar Masjidil Haram untuk membantu jemaah haji asal India. 

"Seluruhnya kami (petugas haji India) ada 2.000 orang. Saya yang bertugas di sini (pintu Marwah)," kata dia saat diwawacarai Tim MCH di Pintu Marwah Masjidil Haram, Senin, 15 Juli 2019.

Foto: para petugas haji dari berbagai negara di Masjidil Haram, dari India, Bangladesh dan Pakistan

Negri jiran Malaysia, juga mengirimkan banyak petugas hajinya ke Tanah Suci. Dengan seragam kaos merah celana hitam, petugas haji Malaysia ini juga sering ditemui di sekitaran Masjidil Haram. Tak jarang mereka juga sering menyapa petugas haji Indonesia.

Razman Kamaluddin, petugas haji Malaysia, mengakui ditugaskan oleh Tabung Haji Malaysia untuk berjaga-jaga di kawasan Masjidil Haram untuk membantu dan mengarahkan jemaah hajinya yang membutuhkan pertolongan. Saat ini, kata dia, jemaah haji Malaysia yang sudah tiba di Mekah sekitar 13 ribu orang.

"Saya ni betugas sebagai peronde di Masjidil Haram, tengok jemaah, tanya jemaah, ape masalahnya? Sebagai guide jemaah, mana nampak baju merah, dikenal sebagai limpapare, saya akan bantu, tunjuk saja lah yang dia hadapi lah," kata Razman dengan logat Melayunya.

Khusus untuk kawasan Masjidil Haram, Razman mengatakan Malaysia menempatkan 18 orang petugasnya untuk membantu jemaah. "Itu (18 orang) semua peronde saja. Kalau medis ada di klinik," imbuhnya. 

Foto: Petugas haji Malaysia, Razman Kamaluddin

Sementara petugas haji Indonesia untuk Daerah Kerja Mekah berjumlah 1.203 orang. Mereka tersebar di berbagai bidang dan sektor-sektor. Ada yang mengurusi hotel/pemondokan, katering, transportasi, kesehatan, perlindungan dan keamanan, administrasi, hingga media center haji. 

Besarnya jumlah petugas haji Indonesia ini sebanding dengan kuota jemaah haji Indonesia tahun ini yang mencapai 231.000 orang. Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin sampai menyebut jumlah haji tahun ini terbesar dalam sejarah.

"Ini sejarah sebuah negara memberangkatkan sebesar 231 ribu (jemaah), terbesar dalam sejarah umat manusia," kata Lukman, saat membuka kegiatan 'Pembekalan Terintegrasi Petugas Arab Saudi' di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa 23 April 2019.

Foto: Petugas haji Indonesia tahun 2019 sedang melakukan orientasi lapangan di Masjidil Haram