Menikmati Gerhana Bulan di Atas Langit Ka'bah

VIVA – Fenomena Gerhana Bulan sebagian menjadi perhatian jutaan jemaah haji yang tengah menunaikan ibadah di Masjidil Haram. Fenomena alam ini sudah tampak di langit Ka’bah sejak Selasa tengah malam, 16 Juli 2019, pukul 23.02 waktu Arab Saudi.

Pengelola Masjidil Haram secara khusus menggelar Salat Khusyufulqamar (Salat Gerhana Bulan), yang diikuti jemaah dari berbagai penjuru dunia. Imam Masjidil Haram Syeikh Abdullah bin Awwad Al Juhani didapuk sebagai imam sekaligus khatib. 

Di awal rakaat, Imam Masjidil Haram itu membaca Surat Hud. Dilanjut dengan surat lain di rakaat kedua. Kemudian setelah tahiyat akhir di rakaat kedua, Imam berdiri dan sujud tilawah. Shalat gerhana di Masjidil Haram ini berlangsung sekitar 1 jam.

Dilanjutnya dengan khutbah singkat. Pada intinya, Syeikh Al Juhani menegaskan bahwa fenomena Gerhana Bulan ini merupakan bukti kekuasaan Allah, dan semuanya termaktub dalam Alquran. Karena itulah, sebagai orang beriman wajib mengimani kebesaran Allah. 

Pelaksanaan Shalat Khusyufulqamar ini tidak lantas menghentikan jemaah yang sedang tawaf di sekitar Ka’bah, melaksanakan umrah. Sebagian jemaah mengikuti salat, sebagian lain tetap melaksanakan umrah. Tawaf di Masjidil Haram, hanya berhenti saat dimulainya salat wajib.

Usai melaksanakan salat, para jemaah banyak yang melihat ke langit. Gerhana bulan sebagian ini tampak jelas terlihat di sisi kiri Zamzam Tower. Berdasarkan informasi dari Kepala LAPAN Thomas Jamaluddin, Gerhana Bulan sebagian ini terlihat di Kota Mekah sejak pukul 23.02 hingga pukul 01.59 WAS. 

"Ini (Gerhana Bulan) yang kedua. 21 Januari tahun 2019 ada Gerhana Bulan total, tetapi tidak teramati di Indonesia," kata Thomas melalui pesan singkatnya kepada Tim MCH.

Fenomena alam ini tak ingin dilewatkan begitu saja bagi para jemaah yang tengah beribadah di Masjidil Haram. Usai menunaikan shalat khyusuf, mereka lanjutkan dengan berzikir dan membaca Alquran. Ada juga yang melanjutkan salat sunnah.