Seorang Calon Haji asal Cimahi Kedapatan Membawa Celurit Mini

Petugas pemeriksa Asrama Haji Embarkasi, Jakarta-Bekasi, di Jalan Kemakmuran Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, menyita baran bawaan calon haji, Rabu 17 Juli 2019.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Petugas pemeriksa Asrama Haji Embarkasi, Jakarta-Bekasi, di Jalan Kemakmuran Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, menyita barang bawaan calon haji, Rabu 17 Juli 2019. Petugas mendapatkan sebilah celurit mini yang ditaruh dalam tas jinjing calon jemaah haji kelompok terbang (kloter) 33 asal Kota Cimahi, Jawa Barat.

Mulanya, petugas mencurigai tas yang dibawa calon haji itu. Setelah diperiksa menggunakan perangkat sinar X dan alat pendeteksi logam atau metal detector, petugas menemukan sinyal senjata tajam. Ternyata sebilah celurit mini.

Belum sempat ditanya, lelaki paruh baya itu langsung meninggalkan barang bawaannya dan menuju ke bus yang akan membawanya ke Bandara Soerkarno-Hatta di Tangerang, Banten. Namun, pemeriksaan juga sempat menyasar ke calon jemaah lainnya. Dan hasilnya, barang berbahaya seperti gunting yang diklaim akan digunakan untuk keperluan memasak itu juga ditemukan oleh petugas.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Ajam Mustajam, menyesalkan penemuan benda berbahaya semacam itu dalam pemeriksaan jemaah calon haji. Padahal petugas haji jauh-jauh hari sering mengingatkan agar tidak membawa benda-benda tertentu yang dilarang, termasuk senjata tajam, juga korek api, penanak nasi, kompor gas, dan sebagainya.

"Semua informasi mengenai larangan membawa benda sudah kita sampaikan, termasuk meminta jemaah membawa obat-obatan pribadi untuk antisipasi ketika melaksanakan ibadah di Tanah Suci Makkah," kata Ajam.

Berdasarkan data yang diperoleh, total calon haji dari Jawa Barat mencapai 39.770 orang yang terbagi dalam 97 kloter dengan tiap kloter 410 calon haji. Untuk Kota Bekasi tercatat ada 2.731 orang yang diberangkatkan melalui sepuluh kloter dari Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi.

Sepuluh kloter itu, antara lain kloter 4, 21 dan 27 yang diberangkatkan pada gelombang pertama, sedangkan gelombang kedua terdiri dari kloter 46, 50, 75, 81, 91, 95 dan 97. (ase)