Lagi, Calon Haji Pikun dan Hamil Tunda Berangkat ke Tanah Suci

Jemaah calon haji naik pesawat untuk berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

VIVA – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya kembali menunda keberangkatan dua calon haji (calhaj) asal Jawa Timur karena gangguan kesehatan. 

Satu calhaj ditunda berangkat karena didiagnosis demensia alias pikun. Satu calhaj lainnya karena hamil muda. Kedua calhaj tersebut berasal dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Calhaj yang terdiagnosis pikun berinisial N (75 tahun), tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 26. Calhaj itu masuk ke Asrama Haji Surabaya, Senin, 15 Juli 2019.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, Muhammad Budi Hidayat menjelaskan, N ke asrama haji diantar oleh anaknya. Sejak awal N terlihat menunjukkan wajah marah. Tim dokter kemudian merujuk N ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya untuk pemeriksaan lanjutan. 

"Hasil pemeriksaan akhir kita lihat ada jemaah yang mempunyai gejala demensia. Beliau menunjukkan gejala demensia berat. Dia tidak ingat posisinya di mana, lupa nama sendiri, bahkan lupa anak dan istrinya," kata Budi di Asrama Haji Surabaya, Rabu, 17 Juli 2019. 

Sementara calhaj perempuan yang ditunda berangkat ialah A, jemaah Kloter 25 asal Lumajang. A diketahui hamil dengan usia kandungan 11-12 minggu begitu sampai di Asrama Haji Surabaya. "Usia kandungannya 11-12 minggu masih tidak layak terbang," kata Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, Acub Zaenal. 

Sebelumnya, dua calhaj asal Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang diputuskan ditunda berangkat ke Tanah Suci karena terdiagnosis pikun. Ada pula dua calhaj wanita yang juga tunda berangkat karena hamil muda, yakni HFE dari Kloter 7 asal Kabupaten Sumenep, dan PHL dari Kloter 18 asal Kota Malang.