Romantis, Jemaah Haji Lansia Ini Selalu Genggam Tangan Istri

Mahmud (85) menggandeng tangan istrinya Mak Cum (75) di Bandara Madinah
Sumber :
  • MCH 2019/Darmawan

VIVA – Romantis, begitu kesan pertama melihat sejoli, calon jemaah haji lanjut usia asal Ambon, Maluku. Namanya Mahmud Sopamena (87) dan istrinya Kalsum Litiloli atau yang dipanggil Mamak Cum (75). Kemesraan sejoli ini mencuri perhatian di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Selasa, 16 Juli 2019.

Bagaimana tidak, sejak masih di dalam pesawat hingga turun di Bandara Madinah, Mahmud selalu menggandeng erat tangan Mak Cum. Mahmud mengelus tangan Mak Cum, tak perduli dengan apa yang terjadi. Asalkan istrinya itu di dekat dirinya.

Cintanya Mahmud kepada Mak Cum kembali dia tunjukkan ketika berada di terminal kedatangan Bandara Madinah. Mahmud yang berada di kursi roda sempat memukul tangan petugas yang tak dikira menyenggol tangan istrinya. Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang diambil petugas haji bandara.

Mahmud Sopamena dan Kalsum Litiloli merupakan jemaah haji Indonesia Kloter 13 Embarkasi Makassar (UPG). Pasangan suami istri ini berasal dari Pulau Tual, Maluku. 

Saat diberangkatkan, Mahmud, yang kondisi kesehatannya tengah menurun, diberangkatkan menggunakan ambulan ke Bandara Sutan Hasanuddin. Sementara Mak Cum, diberangkatkan bersama jemaah haji lainnya menggunakan bus. 

Setibanya di Bandara Hasanuddin, Mahmud tidak mau turun ambulan. Ia mengamuk kepada petugas saat diturunkan dari ambulan. Mahmud hanya mau turun dari ambulan ditemani Mak Cum. 

"Akhirnya petugas Garuda jemput Mamak Cum di bus. Mak Cum datang kita kasih kesempatan dia cerita-cerita, ngelus-ngelus dulu (si bapak), baru bisa turun, itu juga masih susah. Itu harus ditemani Mak Mum, Mak Cum yang harus angkat (kursi roda)," kata Ketua Kloter UPG 13, Jusman Rivay Rumra kepada Tim MCH, Rabu, 17 Juli 2019.

Meskipun akhirnya bisa diturunkan dari ambulan, sepanjang perjalanan di dalam pesawat, Mahmud tak pernah melepaskan tangan istrinya. Mak Cum jadi serba salah. Dua kali ditinggal Mak Cum ke toilet, Mahmud mengamuk sampai ditenangkan petugas. 

"Begitu juga turun sampai Madinah kita harus turunkan mereka berdua. Dia enggak mau pisah, Mak Cum sudah jauh, kita panggil balik lagi. Mau tidak mau kita harus turunkan karena tidak bisa lama-lama (di pesawat)," ujarnya. 

Jusman mengakui Mahmud sempat marah dan memukul petugas yang dikira menyenggol tangan istrinya. Itu lantaran, Mahmud cemburu dengan petugas yang mendorong tangan istrinya. 

"Cemburu, dia ndak mau kita kasih pegang Mak Cum. makanya pas kita dorong itu Mak Cum harus pegang tangan. Setelah pegang tangan, dia harus elus-elus, pahanya, kakinya, itu pun baru dorong (kursi roda) sedikit-dikit, enggak bisa jauh karena pegangan tangan," kata Jusman.

Sampai di hotel, keduanya juga tetap tak bisa dipisahkan. Padahal, sesuai ketentuan, kamar hotel jemaah haji laki-laki dan perempuan dipisah, meskipun suami istri. Mak Cum akhirnya diizinkan sekamar dengan Mahmud. Mereka tinggal di Hotel Diyar Al Amal, di kamar 1705. Keduanya tidur seranjang berdua.

"Pokoknya dia enggak mau jauh sama Mak Cum," imbuhnya.