Sering Mencari Istri, Jemaah Lansia Asal Maluku Mengidap Demensia

Mak Cum menyuapi Mahmud saat berada di KKHI Madinah
Sumber :
  • MCH 2019/Darmawan

VIVA – Jemaah haji asal Maluku, Mahmud Sopamena (87) dibawa tim kesehatan kloter karena mengamuk di dalam kamar hotel mencari istrinya Kalsum Litiloli atau yang biasa dipanggil Mak Cum (75). Padahal, Mak Cum, sebelumnya sudah pamitan dengan suaminya untuk ibadah di Masjid Nabawi.

Mahmud langsung dibawa oleh petugas kesehatan kloter ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, untuk ditangani tim medis. Mahmud dibawa ke KKHI dengan keluhan binggung mencari istrinya. Setiap saat mencari istrinya, karena sudah terbiasa setiap hari selalu beraktifitas bersama istri.

"Sendirian di kamar, istrinya ke masjid, sama petugas kesehatannya dibawa ke KKHI Madinah, untuk mendapat penanganan karena sudah teriak-teriak mengganggu lingkungan," kata Psikiater KKHI Madinah, dr Purwaningsih kepada Tim MCH, Kamis, 18 Juli 2019.
 
Kakek Mahmud terus mencari istrinya, meskipun istrinya sendiri sudah berpamitan untuk ke masjid. Menurut Purwaningsih, apa yang terjadi pada jemaah haji asal Maluku ini merupakan gejala pikun. 

"Kita di medis menyebutnya demensia. Jadi memori-memori yang ada itu jangka panjang, kalau jangka pendek itu mudah lupa. Dalam memori Kakek Mahmud ini, yang ada hanya istrinya. Jadi semua harus sama istrinya," ujar Purwaningsih.

Untuk penanganan, Purwaningsih mengatakan tim medis tinggal menunggu istrinya. Sebab, Mahmud hanya bisa tenang bila ada Mak Cum di dekatnya. "Obat akan kita berikan untuk rawat jalan saja. Vitamin kita berikan untuk mengurahi kegelisahannya, supaya nafsu makan meningkat, biar kondisi fisiknya fit," ungkapnya.

Mahmud Sopamena dan Kalsum Litiloli merupakan jemaah haji Indonesia Kloter 13 Embarkasi Makassar (UPG). Pasangan suami istri ini berasal dari Pulau Tual, Maluku. Pasangan yang telah memiliki 8 anak dan 11 cucu ini, selalu duduk berdampingan. 

Sepanjang perjalanan, Mahfud pun selalu menggenggam tangan istrinya. Sempat membuat petugas di bandara kewalahan memisahkan mereka, pada akhirnya mereka pun dibawa bersama-sama, dan tinggal satu kamar di hotel Madinah.