PPIH Pastikan Kualitas Katering Jemaah Haji Dicek Berkala

Pengendali Teknis Pelayanan Luar Negeri Sri Ilham Lubis di dapur katering Madina
Sumber :
  • MCH 2019

VIVA – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH Arab Saudi tahun 2019, memberlakukan standar tinggi untuk katering jemaah haji Indonesia. Di samping kesesuaian menu dengan kebutuhan gizi para jemaah, bahan baku yang digunakan, hingga ketepatan waktu menjadi kunci pelayanan kepada jemaah haji Indonesia.

"Karena itu, secara berkala kami terus cek. Bagaimana mekanisme penyiapannya hingga distribusi terus dipantau, agar sesuai standar yang disepakati bersama antara pemerintah dan pengusaha katering di Saudi Arabia," kata Pengendali Teknis Pelayanan Luar Negeri, Sri Ilham Lubis kepada tim MCH di sela visitasi di Bahar Harr Catering Madinah, Selasa 23 Juli 2019.

Sri Ilham mengatakan, untuk standar produk ini PPIH sudah mendapat rekomendasi dari Kemenkes tentang ragam menu, serta kandungan gizi yang dibutuhkan jemaah haji. Selain itu, PPIH juga memastikan bahwa perusahaan katering mematuhi kesepakatan dengan menggunakan bahan baku, chef serta tenaga kerja dari Indonesia.

"Kami juga cek, untuk penyimpanan bahan makanan, pengemasan dan lainnya, apakah sudah sesuai. Dan yang pasti, semua bahan yang digunakan berkualitas tinggi," ujarnya.

Menurut Sri Ilham, dalam kontrak disebutkan penyedia katering harus menyiapkan bumbu masak hingga kecap, teh maupun ikan patin dari Indonesia. Kebijakan ini, sebenarnya sudah disyaratkan pada tahun sebelumnya, tetapi baru terealisasi secara penuh tahun ini.

"Misalnya tahun lalu, belum ada ikan patin. Sekarang sudah ada dan jadi menu utama, termasuk juga rendang. Karena itu, bagi jemaah tidak lagi perlu membawa alat dan bahan masakan," kata Sri.

Karena itu, ia mengimbau jemaah haji hindari jajanan yang kurang higienis dan kualitasnya kurang terjamin. "Pemerintah sudah menyiapkan makan dua kali sehari, serta snack untuk sarapan maupun kelengkapan makan dan minum yang kecukupan gizinya terpenuhi," jelasnya.

Ke depan, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama ini berharap, akan lebih banyak produk Indonesia yang bisa masuk ke Arab Saudi. Sehingga, kebutuhan jemaah haji mampu dicukupi dengan mengandalkan produk yang didatangkan dari negeri sendiri. (asp)