Makkah Route, Bukti Keseriusan Arab Saudi Layani Jemaah Haji

Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin tiba di Bandara Jeddah, Selasa 30 Juli 2019
Sumber :
  • Darmawan/MCH2019

VIVA – Penambahan kuota jemaah haji tak hanya dirasakan Indonesia. Beberapa negara muslim lainnya juga kebagian penambahan kuota jemaah hajinya. Walau tak sebanyak Indonesia, namun penambahan itu merupakan komitmen Arab Saudi untuk meningkatkan layanan bagi jemaah haji negara sahabat. Disebut Makkah Route.

Setidaknya ada lima negara yang mendapatkan tambahan kuota jemaah haji, yakni Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan Tunisia. Lima negara ini juga mendapatkan fasilitas inovasi layanan jemaah Arab Saudi Makkah Route.

"Indonesia menjadi penikmat pertama tahun lalu. Dan sekarang ada lima negara, selain Indonesia yaitu Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Tunisia. Lima negara yang mendapat privilege atau keistimewaan khusus dari Saudi," kata Agus Maftuh kepada Tim MCH, Selasa malam, 30 Juli 2019.

Makkah Route merupakan program yang diluncurkan oleh Pemerintah Arab Saudi, dalam rangka memberikan kemudahan kepada calon jemaah haji.

Program Makkah Route meliputi layanan penerbitan visa, penyelesaian bea cukai, dan prosedur paspor, memastikan kepatuhan dengan persyaratan kesehatan, serta menyortir bagasi sesuai dengan transportasi dan pengaturan akomodasi selama di Arab Saudi.

Foto: Jalur Fast track jemaah haji melalui Terminal Makkah Route di Bandara Jeddah

Kebijakan ini bukan hanya mempermudah jemaah haji untuk melakukan proses kedatangan ke Arab Saudi, tapi juga mempermudah jemaah untuk langsung menuju penginapan setibanya di Arab Saudi tanpa waktu penantian yang panjang.

"Saudi begitu serius membuat semacam terobosan dan inovasi baru. Salah satunya adalah inovasi Thoriq Makkah atau Makkah Road," ujarnya.

Beberapa proyek inovasi layanan Makkah Route yang akan dilakukan Arab Saudi meliputi layanan Smart City yang terintegrasi dengan IT; Moda Transportasi berbasis IT; Fasilitas Rumah Sakit Mewah untuk Haji; Perencanaan Komprehensif untuk Haji dan Pelayanan dengan Level Tertinggi untuk jemaah haji.

Sekedar bocoran, Arab Saudi berambisi akan menjadi wilayah Mina menjadi kawasan bertingkat dengan bangunan permanen. Cara itu dinilai sebagai solusi mengatasi keterbatasan lahan di Mina, di tengah jumlah jemaah haji yang terus meningkat setiap tahunnya.

Disamping itu, Arab Saudi juga akan membuat track Tawaf dan Sai dengan eskalator, sehingga memudahkan jemaah melaksanakan Tawaf dan Sa'i. "Teknisnya gimana, saya enggak tak bisa bayangkan karena ini sedang digodok oleh tim yang ada di Arab Saudi," terang Agus. 

Foto: Gubernur Madinah, Pangeran Faishal bin Salman menyambut jemaah haji Indonesia.

Sementara Indonesia, kata Agus, oleh para petinggi Arab Saudi dijadikan role model layanan jemaah haji. Menurutnya, beberapa kali jemaah haji Indonesia menjadi yang pertama kali menerima inovasi layanan jemaah haji dari pemerintah Arab Saudi, seperti fast track dan biometrik. 

"Karena Saudi sudah memberikan label bahwa jemaah Indonesia itu paling disiplin dan sopan," terang Agus.

Pengakuan itu dia dengar langsung dari Gubernur Madinah, Pangeran Faishal bin Salman, yang mengapresiasi jemaah haji Indonesia adalah jemaah yang paling rapih, tertib, dan disiplin di dunia.  

"Ini apresiasi dari Saudi, karena dari sekian tahun, baru jemaah haji Indonesia yang dijemput oleh seorang Prince, anak Raja Salman yaitu Pangeran Faishal bin Salman bin Abdul Aziz al Saud. Jadi beliau ini kakaknya Muhammad bin Salman," kata Agus.

Menurut Agus, Arab Saudi mengetahui persis kebutuhan jemaah haj Indonesia, sehingga kerap menjadikan Indonesia sebagai role model dalam berbagai inovasi layanan haji.

"Sekarang ini masa-masa indah keemasan hubungan diplomasi Arab Saudi dengan Indonesia. Kita harus pandai isi konten hubungan bilateral di masa keemasan yang penuh rasa perkawanan dan cinta antara dua bangsa," ungkapnya.