Busyro Muqoddas: Haji Mabrur Tak Hanya Individual Tapi Sosial

Wakil Amirul Hajj Busyro Muqoddas melakukan visitasi jemaah haji di Sektor 10
Sumber :
  • MCH2019

VIVA – Wakil Amirul Hajj, M Busyro Muqoddas melakukan visitasi ke hotel-hotel jemaah haji Embarkasi Solo (SOC), Sabtu, 3 Agustus 2019. Busyro yang berasal Yogyakarta, memang kedapatan jatah untuk memberikan motivasi kepada jemaah haji yang berasal dari Jawa Tengah.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengakui misi Amirul Hajj dan rombongan di Tanah Suci ini adalah untuk memantapkan niat jemaah haji, agar proses pelaksanaan ibadah haji itu sesuai dengan syariat tuntunan agama. 

Dengan begitu, jemaah bisa melakukan semua proses ibadah dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Tidak memaksakan diri, agar bisa mencapai ibadah wajibnya, yakni wukuf di Arafah.

Yang terakhir, kata Busyro, misi Amirul Hajj berharap jemaah mengembangkan makna haji mabrur tidak hanya dalam arti sempit, mabrur individual, tapi juga mabrur secara sosial kemasyarakatan yang bisa dikembangkan baik dalam aspek kesehatan, politik, ekonomi yang ramah yang jujur berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan. 

"Nah, itu pengertian-pengertian mabrur secara sosial itu menjadi sangat penting, ketika Indonesia sedang butuh ketulusan-ketulusan, keikhlasan-keikhlasan sosial, kejujuran sosial yang bisa dikembangkan oleh jemaah haji," kata Busyro Muqoddas di Mekah.

Menurutnya, ketika 231.000 jemaah haji bisa mengembangkan kemabruran hajinya pada aspek yang lebih luas, secara sosial, hukum dan ekonomi, dampaknya akan sangat positif. "Bayangkan saja dampaknya kalau jemaah haji setiap tahun 231.000 bisa mengembangkan mabrur secara sosial secara hukum secara ekonomi," ujarnya.

Sementara itu, terkait antrean haji yang sangat panjang, Busyro mengatakan Kementerian Agama sudah melakukan antisipasi yang strategis, misalnya tadi 10 tahun baru bisa daftar. 

"Tapi sebetulnya secara Islam, sekali saja cukup, yang penting bagi mereka yang diberi rezeki melakukan ibadah sosial mengembangkan ekonomi lingkungan juga enggak kalah pentingnya dalam situasi seperti ini, ketika kesenjangan ekonomi sedang dihadapi bersama," ungkapnya.