Iyab, Inovasi Baru Imigrasi Arab Saudi untuk Kepulangan Jemaah Haji

Jemaah haji kloter terakhir embarkasi Medan tiba di Jeddah
Sumber :
  • Darmawan/MCH2019

VIVA – Jemaah haji Indonesia akan kembali merasakan inovasi layanan Keimigrasian di Arab Saudi. Fasilitas layanan ini akan diterima jemaah pada saat kepulangan dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah maupun Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. 

Fasilitas bernama Iyab. Yakni inovasi layanan berupa percepatan masa tunggu dan pemeriksaan imigrasi pada saat kepulangan jemaah haji dari Bandara Arab Saudi menuju negaranya masing-masing. Pemeriksaan cukup dengan memindai sidik jari oleh petugas bandara.

Pemerintah Arab Saudi menyiapkan satu lokasi di bandara yang bisa menampung sekitar 750-800, atau sekitar 2 kloter jemaah haji. Syaratnya, jemaah harus hadir di bandara 5 jam sebelum terbang.  

"Salah satu inovasi kaitan dengan bagaimana supaya masa tunggu jemaah yang dulu itu 6 sampai 7 jam. Kemudian proses antrean di imigrasi sangat panjang sekarang gimana supaya proses itu bisa dipercepat," kata Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat di Bandara Jeddah, Senin, 5 Agustus 2019.

Selain soal layanan jemaah, Iyab juga memfasilitasi pengiriman bagasi barang. Bawaan jemaah akan diangkut langsung dari pemondokan ke bandara hingga ke Tanah Air.

Arsyad menerangkan, inovasi yang masih dalam uji coba ini hanya diberikan kepada jemaah haji dari tiga negara, yakni Indonesia, India dan Malaysia. "Mereka menganggap ketiga negara ini punya pengaturan jemaah haji yang sangat baik," ujarnya.

Khusus Indonesia, rencananya layanan ini diberikan kepada 17 kelompok terbang (kloter) jemaah haji dari Embarkasi Jakarta-Bekasi dan Surabaya. 

Untuk layanan di Bandara Jeddah, jemaah akan diberangkatkan melalui Terminal Selatan (Saudian Airport), bukan terminal haji seperti biasanya. Kemungkinan fasilitas ini akan permanen berlaku hingga tahun berikutnya.

"Untuk penerbangan pertama 17 Agustus sudah bisa uji cobakan. Per hari kata mereka satu kloter bisa diujicobakan di inovasi Iyab ini," ungkapnya.

Menurutnya, fasilitas ini juga menjadi cara Pemerintah Arab Saudi memperkenalkan budaya negaranya. Sebab, saat berada di ruang tunggu, jemaah akan melihat pameran tentang kebudayaan Arab Saudi. "Sepertinya ada misi pariwisata," kata Arsyad.

Namun demikian, Arsyad berharap fasilitas layanan baru ini bermanfaat besar bagi jemaah haji Indonesia.

"Mudah-mudahan prosesnya bisa jauh lebih cepat, jemaah lebih nyaman tak lagi melalui plaza terbuka tapi di sana ruangan khusus dengan AC yang cukup kalaupun lewat lorong pakai penutup." [mus]