Spanduk Jemaah di Tenda Arafah dan Mina Bikin Kumuh

Tenda jemaah haji di Arafah dipasangi spanduk
Sumber :
  • VIVA/Dedy Priatmojo

VIVA – Semua tenda jemaah haji Indonesia yang ada di Arafah dan Mina diberikan stiker berisi nomor tenda, kloter dan kapasitas. Penomoran itu dinilai sebagai solusi untuk mencegah terjadinya saling klaim tenda dan mencegah kesalahpahaman.

"Itu semua diperlukan agar ada kepastian bagi mereka selama berada di Arafah dan Mina akan mendiami tenda-tenda yang tersedia," kata Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin di Mina, Arab Saudi, Senin, 5 Agustus 2019.

Selama ini, kata dia, tenda-tenda yang ada di Arafah dan Mina tanpa nomor dan identitas, sehingga seringkali terjadi selisih paham antara sesama jemaah. "Mereka saling berebut yang satu mengklaim ini tenda kloternya, yang satu mengatakan tendanya dan seterusnya," ujar Lukman.

Dengan penomoran tenda, diharapkan jemaah memahami dan mengetahui dimana tenda tempat dia berdiam, baik selama di Arafah dan di Mina.

Disamping itu, Amirul Hajj juga kembali menyampaikan kepada para KBIH untuk tidak memasang identitas KBIH masing-masing dalam bentuk bendera, spanduk dan lain sebagainya di tenda-tenda, baik di Arafah maupun Mina. Hal ini dinilai kurang pantas, cenderung kumuh dan kotor.

"Jadi kita ingin ikut menjaga Arafah dan Mina dengan cara tidak memasang atau menempel hal-hal yang memang tidak terlalu diperlukan," imbau Lukman. 

Menurutnya, identitas KBIH berupa spanduk atau bendera tidak diperlukan di Arafah maupun di Mina. Panitia sudah menempelkan stiker nomor lengkap dengan nomor tenda, kloter dan kapasitas tenda. "Itu sudah lebih dari cukup. Karena di situ ada identitas kloter, ada identitas tenda," tegasnya.

Pemerintah melarang penggunaan atribut ormas selain bendera Merah Putih di tenda-tenda jemaah haji Indonesia, baik yang ada di Arafah maupun Mina. Larangan tersebut akan disosialisasikan kepada jemaah haji melalui kepala sektor.

Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar Ali, larangan penggunaan atribut atau bendera karena pelaksanaan ibadah haji ini tidak lagi membawa misi ormas, kelompok tertentu, atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).

"Kita di sini adalah misi bangsa dan negara. Jadi jemaahnya namanya jemaah Indonesia, bukan jemaah ormas, jemaah KBIH, sehingga atribut yang terkait dengan itu tidak dipasang di sini, yang ada adalah jemaah kloter mana, embarkasi mana," kata Nizar Ali di Arafah, Mekah, Arab Saudi, Sabtu, 27 Juli 2019.