Gus Yasin: Keinginan Mbah Moen Meninggal di Mekah Kuat

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin di Mekah
Sumber :
  • MCH 2019

VIVA – Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga putra KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, Taj Yasin, berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemakaman Mbah Moen, mulai dari rumah sakit, pemandian jenazah, mensalatkan hingga pemakaman di Ma'la. 

Gus Yasin, begitu disapa, mengakui kepergian abahnya di Kota Suci Mekah sangat memukul keluarga. Karena di beberapa kesempatan saat manaqib dan memimpin doa, Mbah Moen selalu minta didoakan supaya husnul khatimah.

"Saya sebagai keluarga sampaikan terima kasih ke NU, masyarakat Indonesia, masyarakat Saudi, pemerintah Indonesia yang perhatian terhadap kita semua," kata Gus Yasin usai menghadiri silaturahmi NU se-Dunia di Mekah, Kamis, 8 Agustus 2019.

Saat menerima kabar meninggalnya Mbah Moen, Gus Yasin langsung ditelepon Menlu Retno Marsudi dan Mensetneg Praktikno untuk ucapan duka cita dari Negara. Ia terenyuh ketika masyarakat di Tanah Air langsung menggelar Salat Gaib, membaca tahlil dan Yasin.

"Ini menunjukkan bahwa Kiai Maimun memiliki kecintaan besar. Saya hanya bisa sampaikan terima kasih," ujarnya.

Terkait pemakaman di Mekah, pihak keluarga, lanjut Gus Yasin, tidak merasa keberatan. Bahkan, kata dia, almarhum menghendaki meninggal di Mekah. "Ketika ada adik istri beliau, Kiai Nawawi meninggal di Madinah, keinginan (Mbah Moen) meninggal di Mekah kuat," imbuhnya.

Gus Yasin sendiri baru tiba di Tanah Suci Rabu malam. Langsung melaksanakan umrah qudum dan ziarah ke makam Mbah Moen bersama rombongan, Kiai Majid Kamil, Gus Rouf, Gus Anam. Bukan hanya ziarah, Gus Yasin juga sowan ke Sayid Alawi, dan Sayid Ahmad.

"Kondisi ibu (nyai) alhamdulillah sehat. Menerima kuat. Apalagi ada putra-putri yang mendampingi beliau. Sehingga melanjutkan ibadah haji. Pulangnya insya Allah sesuai rencana," kata Gus Yasin. 

Politikus PPP itu pun tak ingin berpolemik terkait siapa yang memimpin doa saat pemakaman. Baginya, semua orang ingin mendoakan almarhum dan mendoakan yang terbaik. "Semua warga, bukan hanya orang Indonesia ingin mendoakan beliau. Tidak usah diperpanjang. Kita kehilangan tokoh pemersatu umat," tegasnya.