Jemaah Tarwiyah Rentan Tumbang Pasca Arafah

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Dr Eka Jusuf Singka
Sumber :
  • MCH 2019

VIVA – Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr Eka Jusuf Singka menyebut banyak jemaah haji yang dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah, setelah melempar jumrah. Berdasarkan analisis tim kesehatan, kebanyakan mereka yang dirujuk adalah jemaah yang melaksanakan tarwiyah.

"Saya baru dari klinik kesehatan haji di Mekah. Di Mekah itu memang agak tinggi orang-orang yang sakit, kenapa? Karena habis melempar jumrah, apalagi yang habis tarwiyah. Beberapa jemaah itu saya bilang tarwiyah ya," kata Eka saat ditemui di kawasan Mina, Senin, 12 Agustus 2019.

"Ini jadi evaluasi ke depan supaya kita memberikan edukasi kepada jemaah-jemaah yang melakukan tarwiyah, dan karena sekarang jemaah haji ini promotif preventifnya sudah bagus maka alhamdulillah mereka lebih aware," imbuhnya.

Tarwiyah merupakan amalan sunah dalam berhaji yang dilakukan pada 8 Zulhijah yakni menginap di Mina sebelum wukuf di Padang Arafah. Di tempat itu jemaah menunaikan Salat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh. Mereka tidak meninggalkan Mina sebelum terbit matahari di hari Arafah.

Sementara itu, Eka menerangkan jumlah jemaah sakit yang dirawat di posko kesehatan di Mina menurun dibandingkan tahun lalu. Sekedar perbandingan, hari pertama melempar jumrah tahun lalu mencapai 200 orang lebih yang dirawat di posko Mina. Tahun ini, di hari pertama melempar jumrah (10 Zulhijah) yang dirawat di posko Mina sebanyak 177 pasien.

"Tahun lalu full sekarang sekitar 9 orang insya Alloh kita selalu melakukan koordinasi dengan RSAS di Mina ini jadi kita akan dorong pasien yang dalam keadaan yang memang tidak bisa ditangani di tenda kita," ujar Eka.

Menurutnya, penyebab sakit rata-rata mengidap penyakit kambuhan, seperti gangguan jantung atau paru-paru akibat perubahan cuaca yang ekstrim. Namun ia menegaskan tahun ini angka kesakitan dan angka kematian bisa lebih ditekan tidak lain karena “awareness” jemaah haji sudah semakin bagus untuk menjaga kesehatan mereka.

"Seluruh penyelenggara seperti KBIH, Kemenag tentu sangat mendukung kami sehingga ini bisa berjalan lebih baik lagi," ungkapnya.

Sebelumnya, sebanyak 55 jemaah haji Indonesia mendapatkan perawatan di KKHI Mekah. 19 orang dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi 13 diantaranya adalah jemaah yang sebelumnya melakukan tarwiyah.