5 Fakta Hujan Deras Mengguyur Kawasan Mina Arab Saudi

Hujan Deras Mengguyur Kawasan Mina
Sumber :
  • VIVA/Istimewa

VIVA – Jagat maya di Tanah Air dikejutkan dengan video viral terkait banjir yang terjadi di Mina, Arab Saudi. Salah satu video yang beredar memperlihatkan jemaah haji terjebak banjir di depan terowongan Mina. Pada saat bersamaan, jemaah haji tengah melaksanakan lempar jumrah dan mabit di Mina.

Kepala Daerah Kerja Mekah, Subhan Cholid dalam keterangan persnya, Selasa 13 Agustus 2019, membenarkan hujan deras mengguyur Kota Mekah, termasuk kawasan Mina, Arab Saudi, pada Senin kemarin. Pertama, hujan memang membuat tenda-tenda jemaah haji basah dan jalanan tergenang air. 

"Itu terjadi kemarin sore saja, sampai dengan (salat) Isya itu sudah selesai, dan hari ini kita rasakan dari pagi sampai sore ini cuaca cerah, bahkan cenderung normal seperti hari-hari biasa dengan cuaca yang cukup panas," kata Subhan Cholid di kawasan Syisyah, Mekah.

Dampak dari hujan deras yang turun hampir satu jam itu, Subhan menerangkan, beberapa bagian karpet di tenda jemaah Indonesia di Mina basah. Tetapi, kondisi itu tak membuat jemaah keluar dari tendanya. "Mereka tetap di tenda, karpet-karpet yang basa di pinggirnya kemudian dilipat, dan akhirnya selesai," ujarnya.

Kedua, untuk listrik di tenda-tenda jemaah dan eskalator di gedung Jamarat, menurut Subhan, memang sengaja dipadamkan untuk mencegah ha-hal yang tidak diinginkan. Khususnya di tenda jemaah, listrik terpaksa dimatikan khawatir terjadi korsleting listrik, karena pada saat bersamaan ada genangan air. 

"Alhamdulillah, ketika sore hari menjelang Magrib semuanya sudah selesai, tinggal ada beberapa maktab yang baru menyala setelah Isya, karena ada instalasi yang mesti dirapihkan," paparnya.

Ketiga, pada saat hujan deras mengguyur Mina, petugas mengimbau jemaah agar tetap berada di dalam  tenda. Di samping itu, sebagian jemaah lain yang tengah berada di gedung jamarat terjebak hujan, sehingga mereka juga tidak bisa melanjutkan perjalanan kembali ke tenda.

"Mereka berhenti di Jamarat, karena berlindung dari hujan. Kalau jemaah yang dari tenda itu berangkat menuju Jamarat maka akan terjadi penumpukan dan itu berisiko terjadi kepadatan di gedung Jamarat," tegas Subhan.

Keempat, terkait isu turun hujan es di Mina pada sore kemarin, Subhan mengaku setidaknya di tenda-tenda jemaah haji Indonesia, tidak merasakan ada hujan es. Menurutnya, hujan yang turun di tenda-tenda jemaah Indonesia di Mina, seperti hujan air biasa, yang sering terjadi di Tanah Air.

"Cuma karena kejadiannya di Tanah Suci, yang memang adalah negara yang sangat jarang terjadi hujan yang cukup deras, sehingga kita bisa merasakan bedanya," ungkapnya.

Kelima, Subhan juga mengklarifikasi video viral yang menayangkan kondisi banjir bandang di Mina. Menurutnya, kondisi saat itu cuma genangan air biasa, di mana banyak sampah plastik yang terbawa arus air. Dalam waktu singkat, genangan itu surut. 

Pada saat bersamaan, petugas haji langsung melakukan antisipasi berada di tengah-tengah tenda jemaah. Dan, saat ini, Subhan memastikan kondisi jemaah haji baik-baik saja. Bahkan, jemaah yang sudah mengambil nafar awal sudah tiba di hotel dan menikmati perjalanan hajinya. Sebagian jemaah lainnya masih menyelesaikan nafar tsani dan mabit di Mina.

"Keluarga di Tanah Air tenang. Tidak terjadi apa-apa. Jemaah menjalankan ibadah haji dengan baik. Layanan akomodasi, konsumsi, transportasi berjalan sesuai rencana," terangnya. (asp)