Alasan Jemaah Haji Pilih Tanazul, Dinas Hingga Ingin Nikah

Jemaah haji menggunakan payung menghindari cuaca panas di Kota Mekah
Sumber :
  • MCH 2019/Bahauddin

VIVA – Ratusan jemaah haji Indonesia tengah mengajukan tanazul, yakni meminta mempercepat kepulangannya ke Tanah Air. Beragam alasan yang diajukan kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Mekah, agar bisa disetujui pulang lebih awal.

Sejauh ini, PPIH Arab Saudi memberikan prioritas tanazul bagi jemaah haji sakit. Dengan melampirkan surat keterangan dokter atau rumah sakit, jemaah haji yang sakit akan diupayakan secepatnya dipulangkan ke daerah asalnya.

"Tapi tergantung ketersediaan seat (pesawat)," kata Kadaker Mekah Subhan Cholid di Mekah, Kamis,15 Agustus 2019.

Selain karena sakit, alasan lain yang masuk pengajuannya ke PPIH Mekah adalah karena kedinasan. Jemaah mengajukan pulang lebih awal karena pekerjaan ini jumlahnya mencapai ratusan. "Ini yang agak banyak kedinasan," ujarnya.

Menurut Subhan, ada juga pengajuan tanazul karena alasan kegiatan yang sudah direncanakan maupun karena ada perubahan mendesak. Di antaranya, ada beberapa jemaah yang mengajukan pulang lebih cepat karena akan melangsungkan pernikahan.

"Nikah itu ada, ada beberapa orang yang mengajukan itu," terang Subhan.

Dalam konteks ini, PPIH sangat maklum dengan alasan jemaah yang akan melaksanakan pernikahan. Sebab, dalam pernikahan pasti melibatkan banyak pihak, keluarga besar pihak mempelai pria dan wanita. Karenanya PPIH berupaya mencarikan seat untuk kebutuhan tanazul jemaah yang akan menikah.

"Setelah kita cek tidak ada seat, akhirnya mereka beli tiket sendiri. Mereka tanazul tapi tiket sendiri, mengikhlaskan tiketnya, hak-haknya lain yang tidak diterima karena meninggalkan waktu yang seharusnya dia penuhi itu," kata Subhan

PPIH, lanjut Subhan, tetap menfasilitasi jemaah dengan memberikan rekomendasi kepada pihak muassasah selaku pemegang paspor jemaah, untuk diserahkan pada jemaah yang akan tanazul karena pernikahan.

"Pihak muassasah pun yang penting ada copy tiketnya mereka kemudian akan memproses penyerahan paspor," ungkapnya

Subhan menambahkan pada dasarnya seat jemaah di pesawat itu sudah penuh. Tapi ketika ada seat yang kosong karena ada jemaah sakit yang ditunda kepulangannya, atau meninggal di Tanah Suci, maka seat kosong ini akan dimanfaatkan.

"Itulah yang kemudian bisa kita isi dengan jemaah yang mengajukan tanazul ini," imbuhnya