Suksesnya Pelaksanaan Haji dan Kemungkinan Penambahan Kuota 2020

Kemeriahan jemaah haji di Mekah merayakan HUT Ri-74
Sumber :
  • MCH 2019/Bahauddin

VIVA – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019 walau belum sepenuhnya berakhir, diklaim berjalan dengan lancar. Setidaknya sampai akhir pelaksanaan wukuf di Arafah, mabit di Mina dan Muzdalifah, semua berjalan sesuai rencana.

Seperti diketahui, tahun ini, kuota jemaah haji Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Kuota normal Indonesia sebanyak 221.000 jemaah ditambah 10 ribu, sehingga total jemaah haji Indonesia tahun 2019 berjumlah 231.000 jemaah.

Menteri Agama yang juga Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin mengaku bersyukur dengan tambahan kuota 10 ribu jemaah. Karena penambahan kuota ini bisa memangkas masa tunggu jemaah yang mencapai belasan hingga puluhan tahun.

Namun, dari sisi teknis penyelenggaraan, penambahan kuota ini juga menjadi pertimbangan bagi pemerintah Indonesia. Sebab, Bbatas waktu kepastian penambahan kuota itu yang diterima Indonesia dari pemerintah Arab Saudi terlalu mepet dari persiapan awal.

"Yang kemarin itu kan kepastian yang kami terima itu sudah menjelang akhir dari persiapan kita, ya implikasi dari 10.000 itu tentu tidak sederhana," kata Lukman usai menggelar Exit Meeting sekaligus evaluasi awal penyelenggaraan haji di Kantor Urusan Haji, di Jeddah, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Menteri Agama memimpin rapat evaluasi awal penyelenggaraan haji di KJRI Jeddah (VIVA.co.id/Dedy Priatmojo)

Menurut Lukman, penambahan kuota di waktu akhir masa persiapan tentu akan menjadi pertimbangan pemerintah. Sebab, panitia mesti menyiapkan hotel-hotel tambahan, penambahan jadwal penerbangan, yang berimplikasi pada penyewaan hotel-hotel Madinah dan seterusnya.

"Oleh karena itu ke depan semoga kepastikan kuota lebih awal kami terima sehingga persiapan lebih baik," harapnya.

Sementara Indonesia sendiri, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, masih terus mengupayakan agar kuota jemaah haji Indonesia mencapai 250 ribu per tahunnya.