Kelebihan Iyab, Layanan Imigrasi Jemaah Haji di Bandara Arab Saudi

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar Ali di Bandara Jeddah Arab Saudi
Sumber :
  • Darmawan/MCH2019

VIVA – Pemerintah Indonesia mengapresiasi layanan Iyab (ditulis Eyab) yang diluncurkan Pemerintah Arab Saudi untuk kepulangan jemaah haji. Indonesia berharap inovasi layanan ini bisa dilanjutkan tahun depan dengan jumlah penikmat layanan lebih banyak.

Iyab berasal dari kata dalam bahasa Arab yakni Iyaban yang berarti pulang. Program ini adalah layanan khusus imigrasi dan bagasi dalam proses pemulangan jemaah haji ke Tanah Air. Pemeriksaan cukup dengan memindai sidik jari oleh petugas bandara.

Tahun ini, ada tiga negara yang merasakan fasilitas Eyab. Indonesia, Malaysia dan India. Karena layanan ini masih dalam tahap ujicoba, jumlah jemaah yang dilayani pun terbatas. Untuk jemaah Indonesia ada 16 kloter atau sekitar 6-7 ribu jemaah yang dilayani Iyab.

Banyak layanan yang diberikan dalam program Iyab ini. Di antaranya tas jemaah ditempeli dengan barcode (QR) yang berisi informasi jemaah haji, seperti nama, kloter, nomor paspor dan lainnya. Barcode terhubung dengan sejumlah instansi, termasuk Imigrasi. 

Kedua, jemaah tidak lagi menunjukkan paspor hanya perlu melewati pemeriksaan sidik jadi untuk memastikan bahwa dia betul-betul jemaah haji Indonesia. Ketiga, Pemerintah Arab Saudi ingin mengenalkan budayanya kepada jemaah haji dari negara lain di tenda khusus layanan Iyab ini.

Yang membedakan jemaah haji yang dilayani Iyab ini adalah mereka berada di tenda atau lounge khusus tempat tunggu jamaah haji Eyab yang berada di kompleks Terminal Saudi Arabian Airlines Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Meski bukan bangunan permanen, tapi tenda sepanjang 200 meter itu mirip lounge VIP. 

Jemaah haji menunggu sambil duduk nyaman di sofa dan kursi empuk khas Saudi sambil menunggu keberangkatan pesawat. Di tempat ini, jemaah juga bisa berbelanja oleh-oleh atau membeli makan dan minuman.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali mengatakan, layanan Iyab yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia sangat istimewa. Lounge jemaah sangat nyaman, menunggu sembari bersantai ria, menikmati hiburan-hiburan, dan kuliner. 

Berbeda dengan situasi di Terminal Haji Jeddah. Dimana jemaah menunggu jadwal take off pesawat di plaza terminal yang panas dan padat.

"Kami sangat berterima kasih atas nama bangsa dan negara kepada pemerintah Arab Saudi yang memberikan fasilitas luar biasa. Tenda Iyab begitu lux, fasilitasnya mewah, bahkan melebihi VIP Room," kata Nizar usai memantau layanan Eyab di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Senin, 19 Agustus 2019.


Nizar berharap uji coba Iyab tahun ini berjalan lancar, sehingga tahun depan dan seterusnya terus dilaksanakan. Bahkan jika memungkinkan Nizar berharap seluruh jemaah haji bisa menikmatinya. Atau paling tidak separuh jemaah yang merepresentasikan embarkasi jamaah haji.

Untuk sementara yang menerima layanan ini hanya jemaah haji yang terbang dengan menggunakan Saudia Arabian Airlines. Nizar masih mempertanyakan bagaimana dengan nasib jemaah yang naik maskapai Garuda Indonesia.

"Tentu akan kita usulkan agar sama-sama perlakuan ini. Karena perlakuan ini betul-betul istimewa, bisa menjadikan jemaah haji yang lain kalau tidak dilayani akan menjadi iri," ujar Nizar Ali.

Terpisah, jemaah haji Kloter 11 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), Retno Siswati mengaku sangat senang kloternya dipilih menjadi yang menikmati fasilitas Iyab. Menurutnya, ruang tunggu jemaah sangat seru dan ramai sekali. "Saya melihat banyak ornamen khas Indonesia, seperti kayu-kayu itu," katanya.