32 Kloter Jemaah Gelombang II Dapat Fasilitas Iyab di Bandara Madinah

Kepulangan Jemaah Haji 2019
Sumber :
  • VIVA/Darmawan/MCH 2019

VIVA – Sebanyak 32 kelompok terbang (Kloter) atau sekitar 13.533 jemaah haji Indonesia gelombang II akan menikmati fasilitas layanan Iyab (ditulis Eyab), untuk kepulangan melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. 

Jumlah ini lebih banyak dibanding periode awal kepulangan jemaah haji Indonesia gelombang I di Bandara King Abdul Aziz Jeddah yang mendapat fasilitas Iyab. Pada periode awal, hanya 16 kloter yang diberikan fasilitas Iyab di Bandara Jeddah.

Untuk 32 kloter jemaah gelombang II yang mendapat fasilitas Iyab berasal dari dua embarkasi. Yakni 19 kloter dari Embarkasi Jawa Barat (JKS), dan 13 kloter asal embarkasi Surabaya (SUB). Layanan ini akan diberlakukan pada periode kepulangan jemaah pada 4-14 September 2019. Dengan rata-rata pemberangkatan antara 2 hingga 4 kloter perhari-nya.

"Kloter JKS yang menggunakan penerbangan Saudi Arabia Airlines, dan SUB yang menggunakan Saudi Arabia Airlines. Saat ini baru dua embarkasi itu," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Arsyad Hidayat di Jeddah, Rabu 28 Agustus 2019.

Sementara itu, Kepala Daker Madinah, Akhmad Jauhari mengapresiasi kebijakan pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan fasilitas Iyab untuk kepulangan jemaah haji Indonesia melalui Bandara Madinah.

"Alhamdulillah jemaah haji Indonesia pada masa pemulangan gelombang II di Madinah mendapatkan kehormatan untuk menerima fasilitas Eyab," ujar Jauhari.

Untuk teknis pelaksanaan Iyab, Jauhari menjelaskan bahwa nantinya bagasi jemaah akan ditimbang 24 jam sebelum kepulangan dan ditempeli QR Card yang berisi nama serta nomor paspor jemaah. Jemaah diupayakan sudah tiba di bandara 3-4 jam sebelum keberangkatan.

Setelah tiba di bandara, jemaah masuk ke Paviliun 5 dan langsung didorong ke Gate Haji untuk melakukan pemeriksaan haji dan masuk ke lounge Iyab yang terletak di ruang tunggu internasional untuk menunggu waktu panggilan masuk ke pesawat.

"Sebenarnya yang membedakan antara jemaah yang menikmati fasilitas Eyab dan yang tidak, adalah proses menunggu jemaah dibuat senyaman mungkin saat menunggu proses imigrasi," imbuhnya.

Menurut Jauhari, perbedaan waktu yang dirasakan oleh jemaah yang menikmati fasilitas Iyab dan non Iyab, sebenarnya tidak terlalu signifikan. Perbedaannya hanya pada fasilitas seperti ruang tunggu yang nyaman dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Diketahui, sebagian kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia tahun ini mendapatkan layanan Iyab (ditulis Eyab), sebuah layanan berupa percepatan masa tunggu dan pemeriksaan imigrasi pada saat kepulangan jemaah haji dari Bandara Arab Saudi menuju negaranya masing-masing. Pemeriksaan cukup dengan memindai sidik jari oleh petugas bandara.

Tahun ini, ada tiga negara yang merasakan fasilitas Iyab. Indonesia, Malaysia dan India. Karena layanan ini masih dalam tahap ujicoba, jumlah jemaah yang dilayani pun terbatas. Untuk jemaah Indonesia ada 16 kloter atau sekitar 6-7 ribu jemaah yang dilayani Iyab di Bandara Jeddah, dan 32 kloter atau sekitar 13.533 jemaah di Bandara Madinah.