Kisah Lembah Muhassir, Jemaah Haji Disunahkan Percepat Langkahnya 

Lembah Muhassir, Arab Saudi.
Sumber :
  • Repro buku Atlas Ibadah Haji dan Umrah

VIVA – Lembah Muhassir selalu dilewati jemaah haji dalam perjalanan pulang dari Muzdalifah ke Mina. Muhassir sendiri berasal dari kata hasyr yang artinya lembah. Kisah lembah ini sendiri ada kaitannya dengan tentara gajah Raja Abrahah.

Menurut Ibnu Qayyim, dari kutipan buku Atlas Ibadah Haji dan Umrah yang ditulis Ahmad Zacky el-Syafa, dinamakan Lembah Muhassir karena pasukan gajah Raja Abrahah tiba-tiba lemas dan tidak mampu melanjutkan perjalanan saat berada di lembah itu. Dan, di situlah Allah SWT membinasakan pasukan gajah serta bala tentara yang ingin menghancurkan Kakbah.

Dikisahkan, Raja Abrahah Asyram dari Yaman, saat hendak menghancurkan Kakbah singgah di Wadi Muhassir. Lembah ini memang sangat strategis untuk masuk ke kota Mekah. Lembah ini menjadi persinggahan terakhir Abrahah. Ketika tentara Abrahah hendak mulai bergerak ke Mekah dan saat ia mengarahkan gajahnya, binatang berbelalai ini tidak mau berdiri meski dipukuli. Namun ketika Abrahah mengarahkan gajahnya ke Yaman, gajah itu langsung berdiri dan berlari. Begitu pula saat diarahkan menuju Syam atau tempat lainnya kecuali menuju Mekah.

Saat itulah, Allah SWT mengirimkan pasukan burung laut bernama Ababil. Setiap burung membawa tiga butir batu kecil sebesar kacang Arab atau kacang adas, satu di paruhnya dan dua di kakinya. Batu-batu itu dijatuhkan ke arah pasukan gajah. Saat itu bukan cuma luka, pasukan gajah Abrahah langsung hancur lebur, daging dan tulangnya terkelupas berceceran di tanah. Saat itu tak seorang pun luput dari maut, semua binasa.

Melihat kejadian itu, Abrahah pun ketakutan dan lari tunggang langgang kembali menuju San'a. Namun ia terkena satu batu Ababil. Ia meninggal di San'a karena lukanya.

Karena itulah, ketika melewati lembah Muhassir jemaah haji disunnahkan mempercepat jalan atau kendaraan dalam perjalanan pulang dari Muzdalifah ke mina. Ini sebagaimana hadist yang diriwayatkan Jabir bahwa Nabi Muhammad SAW ketika sampai di lembah Muhassir ini, beliau mempercepat sedikit lajunya (HR Muslim).

Lembah Muhassir ini juga dinamakan Al-Muhallal karena orang-orang bila melewati daerah ini saat melaksanakan ibadah haji, mereka bertahlil dan mempercepat jalannya. Adapun batas-batas lembah Muhassir yang terletak antara Muzdalifah dan Mina ini ditandai dengan rambu-rambu bertuliskan "Wadi Muhassir". Lembah Muhassir termasuk dalam wilayah Tanah Suci, tetapi tidak merupakan masy'ar, tempat ibadah yang dianjurkan dalam manasik haji.